Kota Bandung Terus Genjot Vakinasi Remaja

JABARNEWS | BANDUNG – Untuk mengamankan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), Pemerintah Kota Bandung terus berupaya mengakselerasi vaksinasi Covid-19 untuk remaja (12-17 tahun).

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengakui, persentase vaksinasi untuk remaja ini memang masih belum besar. Oleh karena dibutuhkan kolaborasi dengan semua pihak.

“Mang Oded terus berkolaborasi. Di antaranya hari ini dengan berbagai pihak, untuk menggenjot ini terus dalam rangka mengejar target,” kata Oded M Danial usai meninjau pelaksanaan vaksinasi, didampingi istrinya Siti Muntamah, Sabtu 2 Oktober 2021.

Baca Juga:  Pemprov Jabar Kembangkan KEK, Dorong Ekspor dan Investasi

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Harap Wisata Kuliner Mampu Tigkatkan PAD Jawa Barat

Menurut Oded M Danial, secara keseluruhan progress vaksinasi Kota Bandung tertinggi di Jawa Barat yaitu mencapai 87 persen. Padahal target per 30 September hanya 70 persen.

“Ini semua berkat kerjasama semua pihak, stakeholder di Kota Bandung. Mang Oded yakin Kota Bandung itu punya karakteristik guyub, gotong royongnya bagus,” ungkapnya.

“Bersyukur Kota Bandung ini warganya seperti itu dan jadi modal buat Mang Oded. Saya ucapkan apresiasi dan terimakasih atas kolaborasi yang dilakukan dengan regulasi dan kebijakan Pemkot Bandung,” lanjutnya.

Baca Juga:  Musda Jajaka Ke-3, Tingkatkan Profesionalisme Dan Terus Berkarya

Baca Juga: Tiga Cara Untuk Mendapatkan Ukuran Dapur Minimalis

Sementara itu, Camat Astanaanyar Syukur Sabar mengatakan, vaksinasi di wilayahnya tersebut menargetkan sekitar 3.000 orang.

“Kita memvaksin 3.000 orang sasaran usia 12-17 tahun selama dua hari. Kita siapkan bekerja sama dengan Puskesmas, dan pihak lainnya,” ucap Syukur.

Baca Juga:  Ini Kreativitas Peringati Hari Buruh Di Purwakarta

Menurutnya, progres vaksinasi untuk warga di Kecamatan Astanaanyar juga berjalan baik. Saat ini di wilayahnya sudah mencapai sekitar 80 persen.

Baca Juga: Tiga Cara Membersihkan Dompet Kusam Agar Terlihat Kinclong

“Para pengusaha yang lebih awal (membantu kolaborasi), semua mendukung. Terpenting dukungan dari Puskesmas dengan tenaga medis serta tenaga medis dari fasilitas kesehatan yang ada di Astanaqnyar. Seperti Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat, Klinik Aviati, RS Bersalin juga,” tandasnya. (Red)