JABAR NEWS | BANDUNG -Pembangunan Light Rail Transit (LRT) di Kota Bandung akan memasuki tahap lelang berkaitan batalnya penunjukan langsung melalui Perpres yang dinilai sangat lambat.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (Emil) mengatakan pembangunan LRT Kota Bandung Koridor III telah berada pada tahap market sounding atau penjajakan minat pasar yang dilakukan Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK).
Dalam tahap ini, pihak PJPK mempromosikan proyek pembangunan kepada calon-calon investor dan stakeholder lain yang terlibat dalam pembangunan LRT Koridor III.
“Kita nunggu pengumuman lelang dulu, mudah-mudahan bulan depan sudah diumumkan. Baru dari situ kita kerja paralel, perizinan-perizinan kita persiapkan. Jadi nanti nunggu pemenang, karena ini bagian prioritas pemerintah,” kata Emil di Bandung, Jumat (02/06/2017)
Emil mengungkapkan, pihaknya ingin menghadirkan kebutuhan sarana transportasi publik ini secara cepat dengan skema KPBU (Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha).
“Kita ingin mimpi panjang LRT ini segera hadir bagi masyarakat, Dengan begitu, LRT bisa lebih cepat dirasakan manfaatnya oleh warga di Kota Bandung,”ungkap Emil.
Emil berharap, teknologi Metro Kapsul bisa menjadi pilihan. Selain karena harganya relatif lebih murah, kualitasnya pun tidak jauh berbeda. Namun dirinya mengaku tidak menutup kemungkinan untuk menerima teknologi lain yang akan dibangun oleh investor nantinya.
“Tidak, kami tidak mengunci teknologinya, tetapi sampai saat ini metro kapsul adalah teknologi yang paling murah cost nya, “ujar Emil.
Sementara, untuk rute yang akan dilalui oleh LRT Koridor III ini dimulai dari Stasiun Timur Kereta Api Bandung hingga Tegalega yang terdiri dari 8 stasiun. Stasiun-stasiun lainnya direncanakan akan dibangun di Pasar Baru, Perempatan Jalan Jenderal Sudirman, Masjid Raya Bandung, Pendopo Kota Bandung, Perempatan Jalan Otto Iskandardinata (Otista), dan Perempatan Jalan BKR. Dengan investasi proyek bersikar 1 triliun sampai 1,3 triliun Rupiah. (Nur)
Jabar News | Berita Jawa Barat