JABAR NEWS | BANDUNG – Persiapan menuju pembangunan Metro Kapsul semakin dikebut oleh Pemerintah Kota Bandung. Selain terus menempuh proses perijinan dan kelengkapan administrasi, pemerintah kota juga menyiapkan mekanisme subsidi untuk menurunkan harga tiket.
Semula, subsidi akan diberikan melalui dana APBD. Namun, pemerintah kota akan melancarkan inovasi dengan membuka skema bisnis antara pelaksana proyek dengan BUMD Kota Bandung guna mensubsidi harga tiket Metro Kapsul. Dalam hal ini, PT. PP Infrastruktur, PT. PP Properti, dan PD Pasar Bermartabat akan melaksanakan kerja sama bisnis melalui optimalisasi aset PD Pasar Bermartabat.
Direktur Utama PD Pasar Bermartabat Ervan Maksum, Direktur PT. PP Infrastruktur Tauhid Kurniawan, dan Direktur Utama PT. PP Properti Tatang Hidayat menandatangani nota kesepahaman tentang pendayagunaan serta pengembangan aset dan fasilitas pasar. Penandatangan dilakukan di Pendopo Kota Bandung dan disaksikan langsung oleh Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil.
Usai penandatanganan itu, Ridwan menyatakan, inovasi ini dilakukan sebagai langkah agar pembayaran subsidi atau availability payment tidak perlu mengeluarkan dana APBD. Availability payment ini hadir untuk mengatasi gap antara harga tiket yang sesungguhnya dan tiket maksimal yang bisa dibayarkan oleh warga.
“Kalau nggak ada inovasi ini tiket pasti mahal, kalau mahal nggak ada yang datang, proyeknya jadi percuma,” tutur Ridwan Rabu (17/5/2017).
Dengan demikian, ia menambahkan, mekanisme ini akan menguntungkan semua pihak. Warga akan mendapatkan tiket yang terjangkau, pemerintah pun tidak perlu mengeluarkan dana APBD. Disamping itu, ada proses bisnis yang menguntungkan antara BUMN dan BUMD.
Ervan Maksum juga mengamini bahwa proses bisnis ini perlu dilakukan, utamanya untuk meningkatkan valuasi dan pendapatan pasar. Saat ini, PD. Pasar Bermartabat memiliki banyak aset di beberapa titik, baik berupa lahan maupun fasilitas. Aset-aset tersebut lantas akan dikerjasamakan untuk kepentingan kedua belah pihak.
“Pasar itu bukan cuma ada di ruangan kosong, dia kan bisa tumbuh ketika dia berkoneksi dengan jalan. Kalau macet bisa jadi tidak laku lagi,” ujar Ervan di Pendopo Kota Bandung.
Menurutnya, pasar yang terkoneksi dengan akses transportasi akan memiliki nilai tambah. Sebagai wadah pertemuan ekonomi, pasar membutuhkan dukungan transportasi yang memadai untuk membuka jalur akses konsumen untuk datang. Sebaliknya, jika tidak ada dukung dengan akses tersebut, pasar akan sulit untuk bertahan.
Pada pembangunan moda transportasi berbasis rel ini, Metro Kapsul akan melewati jalur-jalur ekonomi tersibuk di Kota Bandung. Beberapa titik stasiun rencananya akan dibangun di lahan milik PD Pasar Bermartabat. Di stasiun-stasiun tersebut, pihak pengembang akan menciptakan ruang-ruang ekonomi baru yang bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan negara maupun sarana pengembangan ekonomi masyarakat.
“Tugas kita sekarang adalah bagaimana kita meningkatkan utilisasi pasar ini untuk menumbuhkan pasar agar disenangi orang dengan kerja sama yang akan kita lakukan sekarang,” pungkas Ervan.(Red/AN)