Satu Tahun Program Citarum Harum, Emil: Optimistis

JABARNEWS | BANDUNG – Program “Citarum Harum” pertama kali dicetuskan Mayjen TNI Doni Monardo saat dirinya menjabat sebagai Panglima Komandao Daerah Militer III/Siliwangi. Setahun berjalan perlahan masyarakat mulai dapat melihat perubahan yang ada di sekitaran Sungai Citarum.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimis ke depannya program ini akan berjalan lebih baik lagi. Program Citarum Harum yang melibatkan puluhan elemen, sebelumnya membuat Emil merasakan adanya kurang koordinasi, sehingga kerap kali tidak terkoneksi satu sama lain.

Baca Juga:  Purwakarta Masuk PPKM Level 3, Anne Ratna Mustika: Cakupan Vaksinsi Jadi Indikatornya

“Sangat optimis, sebab koordinasi sudah dirancang akan sangat juara, sangat prima sehingga tidak ada lagi pekerjaan-pekerjaan yang tidak sinkron,” kata Emil ditemui dalam Rapat Evaluasi 1 Tahun Program Citarum di Graha Manggala Siliwangi Jalan Aceh No 66 Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga mengungkapkan akan menghibahkan satu kantor di Jalan Naripan Bandung, yang dapat digunakan sebagai pusat komando Citarum Harum, sehingga nantinya semua keputusan yang diambil dapat dilakukan di kantor tersebut.

Baca Juga:  Penyelundupan 4,5 Ton Batu Antimoni Berhasil Digagalkan

“Kedua anggaran sekitar Rp 600-an miliar sedang kita tunggu dari pemerintah pusat, setengahnya adalah untuk TNI karena TNI mengambil porsi pengembalian ekosistem yang paling berat yg paling besar,” tuturnya.

Selanjutnya, akan dilakukan penataan wilayah di Bojongsoang, sehingga masyarakat dapat melihat penataan yang sudah siap, dari yang kotor menjadi baik.

“Penataan yang sudah siap bisa kita perlihatkan dari yang kotor menjadi yang baik, dari sungai yang jauh dari kegiatan manusia menjadi sungai yang penuh dengan kegiatan manusia,” tutur Emil.

Baca Juga:  Nah Loh, Warga Bandung Barat Ancam Blokade Jalan Raya Ini Alasannya

Setahun berjalan, Emil mengatakan, program ini memiliki pencapaian signifikan, dimulai dari jumlah sampah di sungai yang berkurang. “Solusi 2019 setelah sampahnya berkurang di air tapi numpuk di daratan, di daratnnya akan dikelola unit kerja khusus mengangkut sampah,” pungkas Emil. (Mil)

Jabarnews | Berita Jawa Barat