Trik Pengusaha Tempe Hadapi Kenaikan Harga Kedelai

JABARNEWS | KAB. BANDUNG – Beragam trik dilakukan pengusaha tempe dan tahu di tengah makin melonjaknya harga kacang kedelai, yang jadi bahan baku tempe dan tahu.

Diketahui, kacang kedelai mengalami kenaikan menyusul naiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mencapai Rp 15 ribu.

Salah satu pengusaha tempe dan tahu asal Kampung Ciherang, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, Rohanda Sodikin (54), menyebutkan, agar usahanya tetap jalan, dirinya terpaksa harus memperkecil ukuran tahu. Dengan begitu, usahayanya pun tak terlalu merugi.

Baca Juga:  Kalau Mau Kaya Jangan Jadi Pegawai

“Saat ini, harga kedelai naik menjadi Rp 9.980 rupiah per kilogram. Sebelumnya, antara Rp 6.500 sampai Rp 7.500 per kilogram. Kenaikan harga kedelai terjadi sejak seminggu ini,” kata Rohanda, dikutip tribunnews.com, Sabtu (8/9/2018).

Baca Juga:  Wisata Gunung Tampomas Sumedang, Populer Di Kalangan Pecinta Alam

“Harga tempe juga naik dari Rp 4.000 per papan menjadi Rp 5.000 per papan,” ujarnya.

Pedagang tahu dan tempe di pasar tradisional Soreang, Aep Rahmat (60), mengatakan, kenaikan kedelai baru dirasakannya dua hari ini. Namun kenaikan bahan baku kacang kedelai ini belum berimbas pada harga tahu yang dijualnya.

Baca Juga:  Targetkan 50.000 Orang Divaksin per Hari, Yana Mulyana Optimis Bentuk Herd Immunity

Harga kedelai, lanjutnya, naik Rp 250, dari biasanya Rp 7.750 per kilogram menjadi Rp 8.000 per kilogram.

“Kalau harga tempe masih saya jual Rp 400 atau Rp 500 per potong. Belum saya naikan karena susah kalau naikan harga tahu harus kompak bareng semua,” katanya. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat