Di Peringatan Hari Santri, Ridwan Kamil: Uwa Saya Sahid, Belum Ditemukan Jasadnya

JABARNEWS | BANDUNG – Di peringatan Hari Santri, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyebutkan ada banyak kiai dan santri di Jabar yang telah mengorbankan nyawa demi kemerdekaan Indonesia.

Ridwan Kamil bahkan menyatakan bahwa keluarganya termasuk di antara kiai dan santri asal Jabar yang meninggal dunia dalam perjuangan membela kemerdekaan Indonesia.

“Uwa saya sahid, sampai hari ini belum ditemukan jasadnya saat perang melawan Belanda di Ujungberung,” kata Ridwan Kamil saat upacara peringatan Hari Santri di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jumat 22 Oktober 2021.

Baca Juga: Viral Video Mesum Remaja di Medan, Polisi Amankan Dua Pemeran

Upacara peringatan Hari Santri di Lapangan Gasibu itu dilakukan dengan peserta terbatas dan menerapkan protokol kesehatan. Upacara di Lapangan Gasibu itu pun jadi yang pertama setelah ditutup sekian lama karena pamdemi COVID-19.

Baca Juga:  Ketua DPC PDIP Majalengka: Siap Berkordinasi Dengan Parpol Koalisi Pendukung Capres 01

Ridwan Kamil mengatakan, peringatan hari santri setiap 22 Oktober sangat penting agar bisa terus membawa semangat hubul waton minal iman, karena bela negara juga merupakan bagian dari iman.

Resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 merupakan cikal bakal lahirnya hari santri, menjadi penyemangat saat pertempuran melawan penjajah di Surabaya.

Baca Juga: Apa Benar Jeruk Nipis Dicampur Kecap Bisa Bikin Meredakan Batuk? Ini Kata dr. Nadia Alaydrus

Pada upacara peringatan Hari Santri tersebut, Ridwan Kamil membacakan pidato Menteri Agama RI. Adapun tema nasional yang diangkat pada hari santri tahun ini yaitu santri siaga jiwa raga.

Menurut Ridwan Kamil, tema tersebut bermakna santri di era dulu selalu siaga melawan penjajah dan di masa kini santri harus kuat melawan ideologi-ideologi yang mengancam negara.

Baca Juga:  Ini Dia 7 Tips, Biar Semangat Senin Kamu

“Sekarang santri harus kuat melawan ideologi-ideologi yang mengancam pancasila, NKRI dan nilai-nilai pada ikrar santri, para santri harus terdepan untuk meluruskannya,” ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga: Pilwu Serentak 2021, Pemkab Cirebon Gelontorkan Dana 21 Milyar

Santri siaga jiwa raga juga memiliki arti keteladanan dalam melawan pandemi COVID-19 melalui ketaatan menerapkan protokol kesehatan dan menyukseskan vaksinasi agar bisa kembali normal.

Ridwan Kamil mengatakan, selain ditetapkannya hari santri pada 2015, ada dua peraturan penting lain yang mendukung santri dan pesantren di Indonesia.

Yaitu lahirnya Undang-undang Pesantren dan terbaru soal Peraturan Presiden tentang dana abadi untuk pengelolaan pesantren dan Jabar juga menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menerbitkan Perda Pesantren.

Baca Juga: Awas! Jangan Anggap Sepele Hipertensi Jas Putih, Dr. Decsa Medika Hertanto: Beresiko Ini

Baca Juga:  Begini Tips Memilih Meja Makan Sebelum Membelinya, Simak!

“Saya sampaikan provinsi pertama di Indonesia yang memiliki Perda Pesantren setelah UU Pesantren itu terbit adalah Jabar,” kata Ridwan Kamil.

Dia mengaku, perda tersebut merupakan komitmennya bersama Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, yang sama-sama berasal dari keluarga besar pesantren.

“Ini bagian dari komitmen saya dan Pak Uu waktu Pilgub, karena kami berdua datang dari keluarga besar pesantren yang berkomitmen melahirkan pondasi keberpihakan secara legal formal yaitu Perda Pesantren,” katanya.

Baca Juga: Polres Purwakarta Gelar Vaksinasi Driver Thru, Ini Tujuannya

Dengan Perda Pesantren tersebut, infrastruktur maupun dukungan santri lainnya akan lebih mudah dan cepat. “Maka saya titip ke para santri harus jadi SDM unggul di masa depan,” kata Ridwan Kamil.***