Fosil Gading Gajah Purba Sepanjang 3,6 Meter Ditemukan Di Majalengka

JABARNEWS | BANDUNG – Tim Laboratorium Kelompok Keahlian Paleontologi Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB) menemukan fosil sepasang gading stegodon alias gajah purba, di wilayah Majalengka. Fosil kembar itu kini dipajang di lantai dua gedung Teknik Geologi ITB.

Ukuran gading gajah purba ini spektakuler. Panjang lengkungannya mencapai 3,6 meter. Lokasi temuannya pun tergolong baru dalam dunia arkeologi. Tim menemukan di lapisan tanah lempung hitam pada satuan batu pasir-konglomerat dari formasi Citalang.

Kepala Laboratorium Paleontologi ITB, Jahdi Zaim, mengatakan fosil itu ditaksir berumur Plestosen Awal atau sekitar 1,5 juta tahun lalu.

Endapan itu berumur Plestosen Awal atau sekitar 2,6 hingga 0,8 juta tahun silam.

“Penemuan fosil ini yang terbesar sepanjang 2018,” kata Jahdi, di ITB, Bandung, dikutip Beritagar.id., Senin (24/12/2018).

Baca Juga:  Tiga Cara Membuat Hidup Tenang Menurut Syariat Islam

Anggota tim, Mika R. Puspaningrum, mengatakan, temuan gading ini menjadi penting karena lokasinya di Jabar. Biasanya, fosil seperti ini lebih banyak ditemukan di Jawa Tengah atau Flores, Nusa Tenggara Timur.

“Di Jawa Barat masih minim temuan. Padahal Jawa Barat termasuk daerah yang punya lapisan endapan paling tua,” katanya.

Gading itu diperkirakan milik satwa dari keturunan Stegodon trigonocephalus primitif. Usia stegodon itu sudah tua, terlihat dari ujung gading yang sangat pipih karena aus.

Menurut ahli stegodon itu, gajah purba tersebut ditaksir menghuni Pulau Jawa saat baru menjadi daratan. Makanannya lebih banyak daun dan rerumputan.

“Karena ditemukan di sedimen berupa lempung, kemungkinan stegodon ini mati karena terperosok,” katanya.

Baca Juga:  Jabar Berkomitmen Jadi Provinsi Paling Toleran

Bersamaan dengan temuan fosil gading; tim memperoleh fosil tulang belakang stegodon, gigi buaya, sejumlah fragmen tulang, dan fosil tumbuhan. Tim mendapat gambaran lokasi temuan itu berupa rawa yang dihuni aneka satwa darat purba sekitar 1,5 juta tahun lalu.

Tim juga mengoleksi fosil babi hutan, rusa, buaya, serta kerbau purba di sekitar lokasi penggalian yang antara lain menempel di tebing dan perbukitan.

Adapun penemuan fosil gading itu berawal dari laporan warga ke tim yang tengah berada di Bandung pada Maret lalu.

Menurut anggota tim, Aswan, warga seperti melihat fosil yang tersingkap di tepi sungai. Aliran sungai itu berada di desa perbatasan wilayah Kabupaten Sumedang dan Majalengka.

Baca Juga:  1.377 personel TNI AD Dikerahkan Bantu Penanganan Korban Gempa di Cianjur

Tim masih merahasiakan lokasi persis temuannya karena beberapa alasan. Di antaranya karena temuan itu masih dalam proses penelitian juga pembuatan jurnal ilmiahnya yang diperkirakan rampung pada 2019.

Kepala Museum Geologi, Iwan Kurniawan, mengatakan, temuan fosil ini ukurannya lebih besar dari gading stegodon di Cirebon, Jabar, beberapa waktu lalu. Tahun depan, tim berencana melanjutkan riset di sana untuk menemukan tengkorak atau tulang badan stegodon pemilik gading.

Obsesi utamanya menemukan jejak dan indikasi keberadaan manusia purba di wilayah Majalengka.

“Dapat satu giginya saja di Jawa Barat, bakal terkenal di dunia,” kata Jahdi. (Des)

Jabarnews | Berita Jawa Barat