JABARNEWS | BANDUNG – Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, geram atas sanksi yang dijatuhkan Komdis PSSI terhadap bek sayap andalannya, Supardi. Supardi dijatuhi sanksi larangan bermain selama empat pertandingan karena dinilai telah menanduk wasit Dwi Purba Adi Wicaksana saat pertandingan menghadapi Mita Kukar, Minggu (8/4/2018).
Dikatakan Gomez, sanksi tidak bisa main di empat pertandingan itu sangat memalukan. Sebagai seorang kapten, lanjutnya, hal yang wajar jika Supardi melakukan diskusi dengan wasit. Terlebih, berdasarkan video yang dilihatnya, Supardi sudah mendapatkan kartu kuning.
“Saya melihat seseorang membuka kotak pandora, sesorang ingin kami ‘bertarung’, ya kami akan melawan,” ujar Gomez, kepada wartawan, usai latihan di Stadion Siliwangi Bandung, Jumat (13/4/2018).
Atas sanksi yang dijatuhkan Komdis terhadap Supardi, Gomez mengatakan, akan mengcopy semua video sejak pertandingan pertama hingga ketiga, untuk melihat gambaran pelanggaran yang sudah terjadi, lalu mengirimkannya ke FIFA.
“Bukan ke federasi tapi akan saya kirim Ke FIFA. Saya juga akan mengirim ke jurnalis di Italia dan Argentina, itu supaya semua orang tahu apa yang terjadi di Indonesia,” beber pelatih berusia 61 tahun ini.
Gomez sendiri memang tidak menyebutkan kapan akan mengirimkan copy video rekaman pelanggaran-pelanggaran yang cuma diberikan kartu kuning bahkan pelanggaran yang tidak diberikan kartu sama sekali. Tapi dia memastikan jika video tersebut akan segera dikirimkannya.
Kabar absennya Supardi itu tentunya mengubah strategi yang sudah dibuat Gomez untuk menghadapi tim asuhan Joko Susilo nanti. Mengingat selama hampir satu pekan ini Gomez telah mempersiapkan Supardi. Meski begitu, Gomez mengaku tak khawatir karena dia punya pemain lain yang bisa menggantikan peran Supardi yaitu Febri Hariyadi. Gomez tak menampik jika Supardi merupakan pemain penting untuk timnya.
“Tapi yang lebih penting lagi adalah masalah ini (sanksi). Mungkin kalau satu pertandingan saja tidak masalah. Tapi empat pertandingan itu tidak bisa main, padahal dia hanya berdiskusi dengan wasit. Saya melihat banyak pelannggaran terjadi di pertandingan lain. Pelanggaran keras dari depan dan belakang tapi tidak ada kartu kuning. Tapi ini sangat tidak normal. Saya tidak tahu siapa ‘orang’ ini tapi saya akan melawannya,” tegas Gomez.
Kaptennya tidak bisa main, Gomez pun mengaku masih belum memikirkan siapa pemain yang akan menggantikan posisi kapten saat lawan Arema FC nanti.
“Saya tidak tahu, belum ada (keputusan),” pungkasnya. (Ati)
Jabarnews | Berita Jawa Barat