JABARNEWS | BANDUNG – Sebagian dari kita mungkin sering mengabaikan stres di lingkungan kerja. Namun tahukah Anda jika hal ini masuk dalam kategori salah satu gangguan kejiwaan? Jika ditelaah kembali, pengelolaan stres sangat penting dan memiliki peran strategis.
Berdasarkan data Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKI), dikisaran 15-30 persen setiap tahunnya terdapat pegawai yang mengalami stres. Hal itu menyebabkan menurunnya produktivitas yang berujung kerugian terhadap perusahaan akibat pengaruh buruknya kinerja pegawai.
Menurut anggota PDSKI Teddy Hidayat, stres ditempat bekerja seringkali terjadi tanpa disadari sehingga terlambat mendapatkan pengobatan yang optimal. Jika mendapatkan pengobatan yang tepat, maka sebanyak 70-80 persen pegawai yang mengalami stres akan membaik secara signifikan.
“Banyak faktor risiko stres di lingkungan kerja seperti tugas tidak sesuai kompetensi, jenjang karir yang tidak jelas, beban kerja yang tinggi serta jam kerja yang tidak fleksibel, penghasilan rendah dan lain sebagainya,” ujarnya.
Ia pun mengatakan bahwa dampak terburuk dari stres di lingkungan kerja bisa mengancam kehidupan keluarga, di antaranya berupa perceraian, kekerasan dalam rumah tangga dan interaksi sosial pada pekerja.
Agar tidak mengalami stres di lingkungan kerja, Teddy menyebutkan terdapat hal yang mudah dalam menangkalnya. Salah satunya dengan menceritakan kesulitan dan membicarakan secara terbuka tekanan pekerjaan yang sedang dialami, baik terhadap atasan maupun kepada rekan atau teman dekat. Dengan mengalirnya kata-kata, maka akan mengurangi beban dan meringankan hati.
Dan berikut di bawah ini adalah beberapa tanda karyawan stres karena beban pekerjaan, di antaranya:
Terlalu Sinis
Pernahkah Anda dikritik rekan atau atasan karena bersikap terlalu sinis terhadap berbagai hal? Mungkin Anda sedang tertekan dalam pekerjaan. Dikutip dari situs Dailyworth, bersikap negatif adalah salah satu respon umum ketika seseorang tengah berusaha mengatasi stres. Hal ini tentu harus ‘disembuhkan’ karena bisa merusak reputasi.
Ingin Kabur
Sering merasa ingin kabur dari kantor juga merupakan salah satu tanda Anda tengah stres dalam menghadapi pekerjaan. Para ahli mengatakan bahwa niat untuk melarikan diri juga merupakan salah satu mekanisme otak dalam mengatasi sebuah masalah. Daripada kabur tanpa ada kabar, lebih baik Anda meminta cuti pada atasan saat tumpukan pekerjaan sudah berangsur terselesaikan.
Salah dalam Mengerjakan Tugas Mudah
Ketika Anda merasa tertekan, otak dan tubuh menjadi tidak fokus dalam melakukan berbagai hal. Termasuk ketika mengerjakan tugas-tugas harian yang sebenarnya tergolong mudah. Untuk mengatasinya, coba lepaskanlah rasa stres dengan berbagi tugas yang sulit bersama rekan lainnya.
Selalu Lelah
Sudah istirahat dengan cukup namun masih saja mengantuk ketika berada di kantor? Stres terhadap beban atau tanggung jawab kerja yang terlalu tinggi membuat beberapa orang letih padahal tidak melakukan aktivitas berat. Hal tersebut terjadi karena Anda merasa lelah secara emosional.
Cepat Marah
Hal-hal kecil bisa membuat kesal orang-orang yang sedang tertekan dalam kehidupan kariernya. Dia pun menjadi mudah marah, tersinggung, hingga menyalahkan orang lain. Bukan hanya berdampak buruk bagi orang-orang sekitar, Anda pun akan merasa lelah sendiri. Bagi Anda yang merasa tengah mengalami kondisi serupa, mulailah untuk lebih relaks dalam menghadapi beban kerja.
Meragukan Diri Sendiri
Selain sering menyalahkan orang lain, para pekerja yang sedang stres berat terhadap karier juga jadi kerap meragukan diri sendiri. Hal tersebut diakibatkan oleh rasa tertekan yang perlahan mengikis rasa percaya diri atas kemampuan pribadi.
Sering Sakit
Terlalu banyak pikiran juga membuat Anda jadi akan membuat Ada sakit tanpa sebab. Penyakit yang timbul juga bisa bermacam-macam mulai dari flu hingga masalah jantung.
Untuk mengatasinya, Anda bisa mengambil cuti untuk liburan ke tempat-tempat yang menyegarkan. Atau dengan mencari cara baru yang lebih menyenangkan dalam bekerja dan memecahkan masalah. Jika belum bisa melakukan keduanya, minta saja teman-teman untuk menyemangati dan tersenyum pada Anda ketika Anda terlihat sedang sangat stres. (Fin)
Sumber artikel ini diambil dari Liputan6
Jabarnews | Berita Jawa Barat