JABARNEWS | CIREBON – Dengan adanya insiden ambruknya jembatan penghubung antara Kabupaten Cirebon dan Kuningan, Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, akan segera buatkan jembatan darurat.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Cirebon, Iwan Rizki mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat dan akan segera memperbaiki jembatan tersebut. Agar masyarakat sekitar dapat kembali beraktivitas, baik dari Warga Desa Karangwuni maupun Desa Kalimati.
“Kami akan buatkan jembatan darurat, kita siapkan hari ini, dengan panjangnya sesuai jembatan semula yakni 30 meter dengan lebar 1,5 meter,” katanya, Rabu (04/02/2021)
Jembatan yang dibangun pada tahun 2015 dengan panjang tiga meter dan lebar 4 meter itu, lanjut Iwan Rizki. Pihaknya akan membangunkan jembatan darurat dengan panjang tiga meter dan lebar 1,5 meter.
“Yang penting kita buatkan dulu jembatan darurat yang sebelumnya dengan lebar 4 meter, kita bangunkan 1,5 meter, bersifatnya sementara,” katanya.
Ia juga menuturkan, pihak PUPR pada tahun ini, akan menganggarkan dana pembangunan jembatan permanen untuk mengganti jembatan yang ambruk.
“Kami bangunkan dulu jembatan darurat, agar akses ekonomi masyarakat tidak terputus. Tapi nanti kita bangunkan secara permanen,” katanya.
Ia menyebutkan, jembatan penghubung antar Desa Karangwuni, Kecamatan Sedong, kabupaten Cirebon dengan Desa Kalimati Kabupaten Kuningan ambruk diterjang arus sungai, pada Selasa (02/02/2021) Kemarin.
“Kejadiannya kemarin, sebenarnya tanda-tanda ambruknya itu sudah sejak 10 hari lalu. Sebelumnya kita sudah koordinasi dengan pihak Desa untuk menutup sementara,” katanya.
Sementara itu, Suhedi Kepala Desa karangwuni, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon. Dengan ambruknya jembatan itu, ia mengaku warganya terpaksa memutar gunakan jalan lain sekitar lima belas kilometer.
“Kasian warga kami, jika mau ke Desa Kalimati Kabupaten Kuningan, harus memutar gunakan jalan lain, sejauh lima belas kilometer,” katanya.
Selain terjadi jembatan ambruk, lanjut Suhedi, di Desanya juga terjadi longsor tanah perhutani, yang mengakibatkan warganya sempat terisolir.
“Kemarin sempat warga kami terisolir, jembatan satu-satunya yang bisa dilewati harus ditutup, sedangkan jalan arah Kabupaten Cirebon terjadi longsor,” katanya.
Ia juga menyebutkan, ada sekitar lima ribu KK di Desa Karangwuni yang bergantung pada jembatan tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang melakukan aktivitasnya ke Desa Kalimati, Kabupaten Kuningan untuk pergi ke Sekolah, membajak sawah dan berbelanja di Pasar.
“Masyarakat harus memutar sejauh lima belas kilometer untuk menuju ke Desa Kalimati, Kabupaten Kuningan,” katanya. (Arn)