Salah satunya dengan ketiadaan flare yang membahayakan keselamatan dan kesehatan orang-orang di dalam stadion.
“Ini demi kenyamanan dan keselamatan kita semua. Karena bobotoh yang datang ke stadion ini ‘kan dulur (saudara) kita juga,” ucap Iskandar.
Dijelaskan Iskandar, penggunaan flare sebenarnya hanya dilakukan untuk situasi darurat seperti di laut, tersesat di dalam hutan, dan sebagainya.
“Jadi, ketika dinyalakan di dalam stadion, itu artinya ada penyalahgunaan. Saya tidak berbicara soal denda, tapi flare itu berbahaya. Tidak hanya dari apinya yang panasnya bisa melelehkan baja, asapnya juga ketika terhirup, bisa membuat seseorang sesak napas,” pungkasnya. (Red)