JABARNEWS | BANDUNG – Dunia sepakbola Kota Bandung kembali berduka. Jumat (6/7) mantan pemain sekaligus pelatih Persib Bandung, Suryamin (56) meninggal dunia di villanya yang terletak di kawasan Banjaran Kabupaten Bandung. Setelah dibawa ke rumah duka di kawasan Jalan Maleber Barat Gang Saluyu 6 No 8 RT 4 RW 4 Kelurahan Maleber Kecamatan Andir, Bandung. Jenasah almarhum rencananya akan dikebumikan di TPU Sirnaraga Bandung, malam ini juga.
Adik ipar almarhum, Tuslan menjelaskan almarhum ditemukan sudah tidak bernafas ketika di bangunkan oleh orang yang mengurus villa, Ibu Risma untuk menjalankan ibadah jumatan. Namun, saat itu Suryamin tidak bangun dan saat diperiksa kondisinya meninggal dunia.
Dijelaskannya kedatangan Suryamin ke villanya itu untuk mempersiapkan tempat itu untuk acara mancing bersama sekaligus silaturahmi dengan teman-teman mantan sekantornya di PLN.
“Almarhum berangkat tadi pagi-pagi ke villa, niatnya untuk beres-beres mempersiapkan acara mancing bersama besok. Waktu mau dibangunkan untuk jumatan ternyata beliau sudah meninggal dunia,” ujar Tuslan ditemui dirumah duka, Jumat (6/7/2018).
Tuslan mengaku keluarga angat kaget dengan kepergian almarhum karena sebelumnya mantan pemain yang di juluki Si Manuk ini tidak mengeluhkan sakit apapun. Meski begitu Tuslan mengakatan almarhum memang memiliki riwayat sakit jantung dan rencananya memang akan dipasang ring.
“Beliau tidak mengeluhkan apapun. Terakhir saya ketemu kemarin sore dan kondisinya sehat-sehat saja. Cuma memang beliau punya penyakit jantung dan rencananya akan dipasang ring,” tegasnya.
Sebagai pemain Persib, Suryamin termasuk salah satu pemain generasi emas 1986. Saat itu, ia termasuk salah satu pemain yang dipoles oleh Pelatih asal Polandia, Marek Jonata. Ia salah satu dari bintang-bintang Persib seperti Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudrajat, Dede Iskandar, Boyke Adam, Sobur, Sukowiyono, Iwan Sunarya di eranya. Saat itu, Suryamin berhasil membawa Persib ke final kompetisi perserikatan. Namun sayang, keduanya harus puas sebagai runner-up.
Suryamin juga pernah menjadi pelatih Persib di musim 1999-2000. Namun hasil negatif yang didapatkan Persib membuatnya harus lengser saat kompetisi baru berjalan lima laga. Hasil negatif itu memicu tekanan dari sejumlah pihak, termasuk bobotoh dan media. Ketika itu posisi Suryamin digantikan oleh Indra Thohir. Hasilnya, Persib lolos dari degradsi dan menempati posisi 8 klasemen Grup Barat saat itu. (Ati)
Jabarnews | Berita Jawa Barat