Hodak menyampaikan, Bobotoh sering menuntut tim untuk merekrut pemain-pemain berkualitas dengan harga tinggi. Namun, akibat ulah segelintir suporter yang membuat onar, Persib justru kehilangan dana yang seharusnya bisa dialokasikan untuk pengembangan tim.
“Beberapa orang bilang kami harus beli pemain lebih baik, tapi bagaimana bisa kalau kami harus bayar denda. Jadi siapa yang harus bayar denda ini? Klub lagi yang kena. Apakah itu adil? Tidak. Ada sekitar 50 orang yang lari ke lapangan, apakah mereka yang bayar denda? Tidak, klub yang kena lagi,” tegasnya.
Hodak juga mengungkapkan bahwa tindakan oknum suporter tersebut sangat merugikan tim, terutama karena Persib kini harus bermain tanpa dukungan langsung dari penonton di stadion.
“Kami membutuhkan dukungan dari suporter di stadion, tapi sekarang lihat apa yang terjadi. Sebuah grup kecil menyebabkan klub dihukum, padahal 95 persen penonton lainnya bersikap baik,” jelas Hodak.
Ia menambahkan bahwa sebagian besar suporter menikmati pertandingan dan mendukung klub dengan baik, tetapi tindakan segelintir suporter yang kurang berpikir matang justru merugikan yang lain.
“Mereka yang mendukung dengan cara yang benar akhirnya ikut menderita karena kesalahan segelintir orang,” lanjutnya.
Pelatih asal Kroasia itu juga menekankan pentingnya edukasi bagi para suporter agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. “Saya pikir para suporter perlu diberi edukasi agar mereka paham bahwa tindakan seperti ini hanya akan merugikan klub yang mereka cintai,” tutup Hodak. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
