JABARNEWS | TASIKMALAYA – Berkat keuletannya menjual gorengan keliling, sedikit demi sedikit Komi Tajudin Astamad bisa menabungkan sisa hasil jualan untuk mewujudkan cita-citanya berangkat naik haji walau seorang diri.
Warga Sindanggalih, Desa Sindangsari Kec Bojongsari, Kab Tasikmalaya itu, setiap hari berusaha keras menyisihkan uang hasil jualan gorengannya untuk jatah berangkat haji.
“Alhamdulilah, emak tiasa naik haji kieu teh sabab nabung (Alhamdulilah, emak bisa berhasil naik haji seperti sekarang ini karena sering menyisihkan uang,” kisahnya saat dijumpai jabarnews.com disekitar Gedung Islamic Center, Bojong Koneng. Kamis (19/07/2018).
Emak Komi sapaan akrabnya, mengaku setiap hari selama 20 tahun, bertekad kuat menyisihkan uangnya.
“Ada 5000 rupiah, kadang sampai 20.000 ribu rupiah. Itu selama 20 tahun,” tuturnya.
Disinggung soal penghasilan sehari–hari dari berjualan gorengan. Sebenarnya kata Nenek 64 tahun ini hasilnya tidak menentu. Tetapi wajib baginya untuk selalu menyisihkan uang tabungan haji.
Selain itu, kata Emak Komi sejak ditinggal wafat suaminya atau disapa abah 26 tahun lalu, ia pun harus menjadi tulang punggung keluarga dan membesarkan tiga orang anaknya.
“Iya dari dagang gorengan, keliling kampung, tiasa kieu teh (bisa begini) sambil mengurusi anak-anak,” tandasnya.
Sekitar tahun 2012 lalu, Komi melihat uang tabungannya ternyata sudah bisa digunakan untuk mendaftar haji. Ia pun segera mendaftarkan diri ke salah satu KBIH di Kab Tasikmalaya dan menunggu giliran kapan berangkat.
“Tapi emak iklas nunggunya, eh tidak tahu-nya tahun 2018 ini emak pergi. Allah menjawab segala usaha, kerja keras, doa emak. Ema masuk kloter 11 sekarang berangkat,” ungkap sambil meneteskan air matanya.
Emak mengaku, setelah sampai di rumah Allah nanti, ia akan melantunkan segala doa terutama doa untuk anak dan cucunya. (Yud)
Jabarnews | Berita Jabar
