Acara PMI Di Purwakarta Temukan Murni Yang Dikira Puluhan Tahun Meninggal

JABARNEWS | PURWAKARTA – Selama 20 tahun Murni bin Ufron dianggap meninggal dunia. Namun Pria asal Kalimantan Barat itu akhirnya ditemukan oleh keluarganya di Purwakarta. Melalui acara Temu Karya Relawan PMI Nasional yang bertempat di waduk Jatiluhur.

Kisah bermula pada tahun 1998, saat itu Murni merantau dari rumahnya di Desa Sempalai Serdang, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat menuju Purwakarta.

Di Purwakarta, Murni bekerja sebagai buruh kasar, dia menjalani kegiatan dengan memanggul pakan ikan setiap hari.

Namun malang tempat Murni bekerja ternyata bangkrut, dia ditinggalkan oleh sang pengusaha yang dulu membawanya datang ke Purwakarta. Murni pun jatuh sakit stroke dan lumpuh.

Baca Juga:  Hari Ini, Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar 17 Kali ke Krasak dan Boyong

Akhirnya, dengan berat hati Murni menjalani kehidupan sehari harinya tanpa bisa berbuat banyak. Masyarakat desa Jatiluhur yang iba, akhirnya merawat dan memberikan bantuan sejak 2006.

Sakit yang dideritanya memaksanya jauh dari komunikasi dengan keluarganya. Murni hanya bisa berbaling lemas diatas kasur tanpa bisa mengucap sepatah katapun.

Mukzijat Tuhan Itu Nyata

Kebetulan, Purwakarta menjadi tuan rumah ajang 4 tahunan PMI. Acara yang bernama Temu Karya Relawan Nasional ke 6 ini mempertemukan relawan se-indonesia.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo: Jangan Terlalu Boros Kawan

Ketua RT yang ikut merawat Murni berinisiatif mencari tahu adakah perwakilan dari Kalimantan Barat. Akhirnya, ia bergegas ke kantor sekertariat TKRN yang berada di area waduk Jatiluhur.

Setelah dicek, ternyata benar Kontingen Kal-bar mengirimkan relawannya untuk turut serta acara tersebut. Panitia yang terharu dengan cerita itu, langsung menemui Bambang widiabudi pengurus PMI Kalimantan Barat untuk mencari perwakilan dari Kabupaten Sambas.

Samian yang merupakan petugas dari Kabupaten Sambas segera menemui Murni.

Rupanya, Samian mengenali wajah itu dari kejauhan.

Baca Juga:  Kakak Kandung TGB Zainul Majdi Juga Tinggalkan Demokrat

“Ya Allahh.. Murr kamu masih idup Murr kita sekampung Murr… Ya allah, kita sedesa…,” kata Samian yang menangis sambil memeluk Murni.

Isak tangis pecah ketika mereka dipertemukan, ternyata mereka adalah saudara yang sudah terpisah jauh. 20 tahun lamanya tak berjumpa, mengira Murni telah meninggal.

Tak ayal, ketika memberitahukan kabar ini kepada keluarga di kampung membuat mereka histeris tak percaya. Rencananya, Murni akan dibawa kembali pulang ke kampung halaman dengan biaya ditanggung oleh pemerintah Kalimantan Barat. [jar]

Jabarnews | Berita Jawa Barat