Ada Harta Karun Di Laut Cirebon

JABARNEWS | CIREBON – Sekitar abad 15 pernah datang beberapa bangsa asing seperti Arab, Persia dan Tiongkok dengan kapal-kapalnya datang ke ke Cirebon untuk berdagang. Alhasil di perairan laut di Cirebon memiliki peninggalan sejarah dari saudagar yang pernah singgah tersebut.

Kapal-kapal mereka datang ke Cirebon mengarungi lautan lepas serta menantang gemuruh ombak hingga menyebabkan kecelakaan bisa saja terjadi. Laut Cirebon sejak dulu memiliki batas yang luas, pernah tercatat beberapa kapal tersebut karam.

Baca Juga:  Manfaat Sleep Call Sebagai Tren Anak muda Kekinian

“Dari Tiongkok, salah satunya pernah singgah di sini. Semua bisa dibuktikan dari penemuan harta karun yang beberapa tahun kemarin ada di dalam laut Cirebon, seperti keramik dan guci. Bukankah itu barang bawaan dari kapal-kapal,” ujar Komisi III DPRD Kota Cirebon,dikutip dari radarsukabumi pada Minggu (22/4/2018).

Dari keramik dan guci, pernah dalam beberapa hari kemarin, salah satu nelayan Kota Cirebon mengungkapkan, dirinya saat berlayar mencari ikan menemukan manik-manik dan sebagian benda dari bangkai kapal. “Lebih tepatnya sekitar satu kilometer dari bibir pantai, saya menemukan besi yang kata orang bangkainya kapal. Manik-manik tersebut jenisnya logam berbahan kuningan,” ungkapnya.

Baca Juga:  DPRD Jabar Apresiasi Kesiapan SMA Negeri I Cileunyi Hadapi UN

Sementara, sejarawan dan budayawan Kota Cirebon Oppan Safari Hasyim mengungkapkan tidak mengelak bahwa di laut Cirebon masih bersemayam benda harta karun dari peninggalan masa lalu. Oppan menjelaskan, sampai saat ini benda-benda bernilai sejarah tersebut masih terjaga meskipun belum banyak yang meneliti dan mengangkat di dalam perairan laut Cirebon.

Baca Juga:  Wow, Instagram Vanessa Khong dan Indra Kenz Aktif Lagi

“Lebih tepatnya, kurang lebih tahun 2012 kemarin ada pemburu harta karun dari negara luar menyelam di laut Cirebon. Kita sebagai masyarakat Kota Cirebon merasa kecolongan,” sesalnya

“Ya, itu bisa saja menjadi data baru dari sejarah kita (Cirebon, red). Kalau ada penemuan dari suatu tempat misalnya, ya itu bisa menjadi sebuah pendekatan dalam disiplin ilmu. Kalaupun misalnya ditemukan di laut, ya itu dilihatnya dari aspek laut,” pungkasnya. (Yfi)

Jabarnews | Berita Jawa Barat