Ada Masjid Di Kota Bandung Tak Laksanakan “Magrib Mengaji”, Pemkot – Kemenag Geregetan

JABARNEWS | BANDUNG – Sejak tahun 2016 gerakan Magrib Mengaji telah bergulir di Kota Bandung. Namun, masih ada beberapa masjid yang kesulitan melaksanakan program tersebut.

Untuk itu, Pemkot dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandung bakal melakukan pengawasan masjid mana saja yang melaksanakan atau tidak melaksanakan progam tersebut.

Kepala Subbagian Bina Sosial Keagamaan pada Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Bandung, Latief, mengatakan, Pemkot dan Kemenag Kota Bandung menyiapkan kurikulum pelaksanaan Magrib Mengaji. Hal tersebut bisa menjadi pedoman bagi para guru untuk mengajarkan pendidikan agama kepada anak-anak.

Baca Juga:  Akibat Ulah Anak Buahnya, Komandan Denhanud Minta Maaf, Begini Kronologinya

“Ini bukti keseriusan Pemkot Bandung bersama Kemenag Kota Bandung mengelola program Magrib Mengaji. Gerakan Magrib Mengaji selama ini sudah dilaksanakan di 3.802 masjid di Kota Bandung,” kata Latief, Senin (26/11/2018).

Baca Juga:  Mudahkan Koordinasi Lintas Daerah, Ini Yang Dibentuk Pemprov Jabar

Latief mengimbau masyarakat untuk proaktif melaksanakan Magrib Mengaji. Karena Magrib Mengaji dapat membangun mental dan spiritual generasi muda Kota Bandung.

“Bila ada masjid yang belum melaksanakan Magrib Mengaji, warga hendaknya meminta DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) masjid setempat untuk menghadirkan guru mengaji. DKM bisa berkonsultasi dengan penyuluh agama di Kota Bandung,” kata Latief.

“Kalau sudah ada gurunya, koordinasi dengan penyuluh agama di Kota Bandung bagaimana cara meningkatkan motivasi guru,” lanjutnya.

Baca Juga:  PPS Desa Sindanglaka Cianjur Fasilitasi Warga Nobar Debat Pilkada 2024

Sejak 2017, pemerintah memberikan insentif kepada 2000 guru mengaji se-Kota Bandung. Setiap guru mendapatkan alokasi sebesar Rp. 3 juta setiap tahun.

“Kalau jumlah keseluruhan guru mengaji ada 8000 orang lebih. Tapi kita baru bisa memberi insentif untuk 2000 orang dulu,” imbuh Latief. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat