JABARNEWS | BOGOR – Bupati Bogor Ade Yasin menyebut, hasil ekspor tanaman hias ke berbagai negara dari Kabupaten Bogor bisa menghasilkan devisia hingga Rp700 juta per hari.
Ade yasin mengatakan, produktivitas dan tanaman hias mengalami lonjakan saat pandemi Covid-19.
“Terdapat 622 petani eksportir dari Kabupaten Bogor tergabung dalam 52 perusahaan yang mengeluarkan phythosanitary atau ijin ekspor, dengan rata-rata devisa negara Rp500 juta hingga Rp700 juta per hari,” kata Ade Yasin di Cibinong, Bogor, Rabu, 27 Oktober 2021.
Baca Juga: Pembangunan Revitalisasi Terminal Tipe A Kota Banjar Ditargetkan Rampung pada Juli 2021
Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Tegaskan Peran Pemuda Sangat Penting dalam Pembangunan Jawa Barat
Tak hanya tanaman hias, di bidang pertanian lainnya yaitu produksi kopi robusta yang bisa menembus angka 4.004 ton dalam setahun, melebihi angka target tahunan yang hanya 3.000an ton.
“Kabupaten Bogor sangat kaya akan kekayaan alamnya, tanah-tanah yang subur dapat diolah untuk pertanian dan perkebunan,” ucapnya.
Baca Juga: Rela Cerai dengan Suami demi PNS, Ibu Muda di Pangandaran Ini Hanya Dihamili Tak Dinikahi
“Sistem dan teknologi bidang pertanian yang kita edukasikan terus juga membuahkan hasil,” tuturnya.
Padahal, target produksi kopi robusta di Kabupaten Bogor yang sudah diproyeksikan hingga tahun 2023 yaitu hanya 3.726 ton setahun.
Tak hanya kopi robusta, petani di Kabupaten Bogor juga menghasilkan jenis kopi lainnya, yakni arabika sebanyak 473 ton dan seberat 542 ton.***