Rini juga menjelaskan bahwa penanganan autis dapat bervariasi tergantung pada gejala yang dialami oleh anak. Karena autis berkaitan dengan gangguan perilaku, penanganannya melibatkan berbagai jenis terapi, seperti terapi sensor integrasi, terapi okupasi, terapi wicara, dan terapi perilaku.
Autis dapat dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu ringan, sedang, dan berat. Penentuan tingkat autis biasanya melibatkan kuesioner M-CHAT-R yang digunakan sebagai alat skrining.
Dalam hal ini, anak dengan kontak mata singkat tetapi masih memiliki interaksi sosial dapat diklasifikasikan sebagai autis ringan.
Sementara anak yang kurang memiliki kontak mata tetapi tidak cuek dikategorikan sebagai autis sedang, sementara anak yang sama sekali tidak memiliki kontak mata termasuk dalam kategori autis berat.
Sebuah cerita dari seorang ibu yang memiliki anak autis juga menggarisbawahi kompleksitas dalam mendeteksi autis dan bagaimana berbagai jenis terapi diperlukan untuk membantu anak-anak dalam perkembangan mereka.
Penyebab pasti autis masih menjadi subjek penelitian, namun fokus saat ini adalah pada penanganan dan perbaikan perilaku anak-anak yang mengalami gangguan ini. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News