JABAR NEWS | JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengajak Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) untuk mendukung elektrifikasi di desa-desa, di mana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga bisa dilibatkan dalam upaya mendukung elektrifikasi tersebut.
“Membangun desa tidak bisa berdiri sendiri. Butuh peranan semua pihak untuk terlibat di dalamnya, termasuk untuk listrik ini. BUMDes bisa dilibatkan,” ujar Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo dalam Diskusi Forum Energizing di Jakarta, Rabu (10/5/2017).
Ia mengatakan, BUMDes bisa dilibatkan dengan membantu pembangunan transmisi listrik melalui Dana Desa. Melalui alternatif cara tersebut juga akan mendorong agar BUMDes memiliki pendapatan.
“Rata-rata satu desa satu megawatt. Bisa menggunakan instalasi listrik tenaga surya atau air. Kita perlu fokus dulu membangun infrastrukturnya agar desa menjadi terang benderang,” terang Menteri Eko.
Menurutnya, membangun optimisme masyarakat desa adalah hal yang penting, mengingat pembangunan di desa-desa sesuai amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Optimisme tersebut, lanjut Menteri Eko, terbukti di antaranya dengan pembangunan sekitar 66.000 km jalan desa, 5.000 km jembatan, dan 38.000 unit penahan longsor.
“Ini belum pernah ada dalam sejarah republik ini. Pembangunan di desa-desa yang dilakukan langsung oleh masyarakat desa,” ungkapnya.
Senada dengan Menteri Eko, ILUNI Departemen Teknik Gas Petrokimia Fakultas Teknik siap membantu elektrifikasi desa di Jawa Barat yang belum teraliri listrik, seperti yang telah dilakukan di Cileungsi dan Belitung, di mana langkah awal yang akan dilakukan adalah pendataan.
“Untuk sekarang kita akan fokus mendata desa yang belum teraliri listrik di Jawa Barat. Setelah bulan puasa kita akan tetapkan lokusnya,” ujar Ketua ILUNI DPTGPK FTUI Mauren Torun.
Ia mengungkapkan, alasan Jawa Barat dipilih sebagai lokasi awal adalah untuk memudahkan proses monitoring. Mauren berharap, kegiatan yang akan dilakukannya dapat membantu program pemerintah dalam menyelesaikan 13 ribu desa yang belum teraliri listrik.
“Paling nanti itu satu desa dengan sumber dana yang akan kita galang dari perusahan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR),” katanya.
Seperti diketahui, pembangunan desa menjadi salah satu fokus dari visi Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Suksesnya pembangunan tersebut tak lepas dari besarnya Dana Desa yang dialokasikan pemerintah.
Pada 2015 lalu, pemerintah telah mengalokasikan Rp20,8 triliun. Angka ini terus naik di 2016 menjadi Rp46 triliun dan meningkat menjadi Rp60 triliun di 2017. (Red: jpp)
Jabar News | Berita Jawa Barat