Operasi tersebut dijustifikasi oleh Putin sebagai upaya untuk melindungi etnis Rusia di wilayah Ukraina timur dari diskriminasi oleh pemerintah Ukraina serta untuk membebaskan Ukraina dari paham Nazisme.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, konflik ini mampu menciptakan dampak yang sangat luas ke berbagai aspek seperti perekonomian dan perdagangan internasional. Hal tersebut dikarenakan baik Ukraina maupun Rusia memainkan peran penting dalam pasar global, tepatnya dalam hal pangan dan energi dimana total ekspor minyak dan biji-bijian mereka melebihi setengah dari total yang diperdagangkan di dunia menurut UNCTAD (Bakrie, Delanova, & Yani, 2022). Dengan adanya perang ini, maka tentu ketersediaan pangan dan energi tersebut bagi dunia akan terganggu yang akan membuat komoditas-komoditas tersebut mengalami kenikan harga, belum ditambah dengan sanksi-sanksi dari negara-negara Barat kepada Rusia yang semakin meningkatkan ketidakstabilan pasar internasional.
Berbagai aktor global utama pun dapat memainkan peran dalam menengahi konflik tersebut, yang pertama adalah organisasi-organisasi internasional yang memiliki pengaruh besar dalam menekan kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik dan membuka jalur diplomasi yang menguntungkan keduanya.
Organisasi internasional yang pertama adalah PBB. PBB sebagai organisasi global utama yang beranggotakan hampir seluruh negara di dunia dapat berperan sebagai aktor penengah yang potensial, segala bentuk konflik di dunia, khususnya yang berimbas pada kehidupan internasional akan diangkat dan direspons oleh PBB.
Dalam konflik Rusia-Ukraina, peran PBB cukup terbatas mengingat status Rusia sebagai anggota tetap Dewan Keamanan yang memegang hak veto atas resolusi apapun. Sehingga segala bentuk resolusi yang ditujukan untuk menekan agresi Rusia dan mengedepankan jalur diplomasi tidak dapat terealisasi.