Antraks Bisa Menular, Kenali Ini Gejalanya pada Hewan dan Manusia

Petugas memeriksa kesehatan hewan sebagai antisipasi penyebaran penyakit Antraks
Petugas memeriksa kesehatan hewan sebagai antisipasi penyebaran penyakit Antraks. (foto: istimewa)

Melalui akun media sosialnya, Kemenkes menyebut antraks merupakan penyakit zoonosis yang terjadi pada hewan seperti sapi, kambing dan domba. Penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia melalui konsumsi daging yang terinfeksi Antraks maupun lewat luka yang terbuka.

Baca Juga:  Tegaskan Daging Antraks Berbahaya, Kementan; Jangankan Direbus, Dibuka Saja Tidak Boleh

Kewaspadaan perlu ditingkatkan terutama bila daerah tersebut pernah terjadi kasus Antraks. Karena, spora Antraks mampu bertahan hingga puluhan tahun di tanah dan tidak bisa dimusnahkan antraks hanya bisa dikendalikan melalui vaksinasi pada hewan ternak.

Hal lain yang perlu diupayakan untuk pencegaahan adalah pengetahuan terhadap kesehatan hewan ternak terutama jika menunjukkan gejala yang tidak biasa.

Baca Juga:  Fadli Zon: Pemerintah Minta Dukungan AS Tangani Masalah Papua Tak Tepat

Berikut gejala Antrak pada hewan seperti dikutip dari akun media sosial Kemenkes:

Bentuk per akut (sangat mendadak)

Hewan akan berputar-putar, gigi gemeratak dan mati hanya beberapa menit setelah darah keluar dari lubang-lubang kumlah tubuh, diantaranya telinga, hidung, anus hingga kelamin.

Baca Juga:  Botram Satgas TMMD dengan Warga di Rumah Singgah

Bentuk sub akut:

Terlihat adanya pembengkakan pada kelenjar limfa daerah leher karena bakteri antraks terlokaliasi di daerah tersebut.