“Pemerintah telah menetapkan biaya dan tata cara keberangkatan haji agar warga negara kita merasa aman dan nyaman selama berada di tanah suci,” katanya.
Lebih lanjut, Atalia menyoroti risiko yang dihadapi para haji backpacker asal Indonesia. Menurutnya, para jemaah yang berangkat secara mandiri tanpa mengikuti skema resmi kerap menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal perlindungan dan keselamatan.
“Ketika di tanah suci, jutaan orang berkumpul, dan jika terjadi masalah, para backpacker sering kali tidak memiliki pihak yang bisa membantu. Mereka berisiko kehilangan arah dan tidak tahu harus melapor ke siapa,” jelasnya.
Sebagai anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia memastikan bahwa ia bersama rekan-rekannya terus bekerja keras memperjuangkan efisiensi biaya haji serta meningkatkan pelayanan bagi jemaah asal Indonesia.