Menurutnya, kegiatan bimbel tersebut merupakan hal yang umum. Biayanya pun dinilai standar, berkisar antara Rp30 juta hingga Rp50 juta, sesuai dengan biaya pendidikan yang diperlukan di tempat tersebut.
NS juga menegaskan bahwa ia tidak mengetahui adanya transaksi lain yang terkait dengan kasus ini dan tidak pernah mengambil keputusan terkait transaksi tersebut.
“Termasuk, ada transaksional lainnya, itu ada di luar sepengetahuan saya. Sampai sekarang saya tidak mengetahui jumlah transaksi. Mereka juga (transaksi) tidak ada konfirmasi kepada saya,” ungkap NS.
Secara pribadi, NS merasa dirugikan secara moral oleh peristiwa ini. Ia mengaku tidak mengetahui apa-apa terkait permasalahan ini dan merasa nama baiknya telah dipertaruhkan tanpa adanya konfirmasi.
Atas kejadian ini, NS berencana untuk menyelesaikan masalah ini dengan dukungan kuasa hukum. Semua pihak yang terlibat akan melakukan komunikasi lebih lanjut agar situasinya dapat dijelaskan dengan lebih baik. “Jangan sampai menjadi fitnah,” tegasnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News