Berbagi Bareng Anak Yatim, Orang Tua Jompo, Dan Pemulung

JABARNEWS | MAJALENGKA – Sering memberikan sesuatu kepada yang membutuhkan sangat dianjurkan oleh agama Islam. Itulah yang dilakukan Komunitas Gerakan Peduli Sesama (GPS) ‎di Majalengka. Dua pekan terakhir, mereka membagi-bagikan makan siang gratis untuk anak yatim piatu, orang tua jompo, dan para pemulung serta orang yang sangat membutuhkan lainnya.

Pekan lalu, GPS mulai melakukan giat perdananya di Blok Cimoyan Desa/Kecamatan Kadipaten. Pekan ini, mereka melakukannya di Blok Kawao, Desa Loji, Kecamatan Jatiwangi. Mereka bertekad akan konsisten melakukannya setiap pekan. Berapapun sumbangan donatur yang masuk, mereka harus tetap bergerak.

Baca Juga:  May Day, Ini Harapan Buruh PHK Sepihak di Purwakarta

‎Kordinator GPS, Dikdik Rusdiana, mengatakan, ‎kegiatannya membagi-bagikan makan siang, serta memberikan uang kepada yang membutuhkan telah digagas pekan lalu. Pihaknya merasa sangat perlu mencetuskan sekaligus mengamalkan ajaran Islam untuk selalu berbagi dengan orang yang sangat membutuhkan.

“Kami tidak mau hanya teori saja. Siapapun pasti memahami bahwa infaq, sodaqoh, zakat, dan apapun namanya, adalah perbuatan yang sangat baik. Tetapi faktanya, hanya sebagian orang yang melaksanakannya. Kami ingin termasuk yang berbuat, tidak sekedar berteori,” ungkapnya, Senin (26/03/02018).

Baca Juga:  Ini Resep Olahan Daging Kurban Sate dan Gulai yang Wajib Kamu Coba!

Dikdik, yang juga pengelola sebuah kafe dan toko bangunan itu, merasakan betul manfaat bershodaqoh dan berinfaq. Ketika umat Islam melakukan hal itu, maka kekayaannya dijamin tidak akan berkurang. Justru malah akan bertambah beberapa kali lipat.

“Kami hanya berbuat dan meyakini bahwa rizqi kita akan selalu bertambah dengan banyak memberi, serta ingin berbagi dengan sesama. Tidak ada Niatan apapun, apalagi politik. Ini murni gerakan peduli sesama. Mari berlomba lomba terhadap kebaikan,” ungkapnya.

Ketika ditanyakan tentang para donatur yang menyumbang, Dikdik menjelaskan, kebanyakan penyumbang dana adalah teman dan relasinya. Sehingga berapapun dana yang masuk, dia dan aktivis GPS akan merealisasikannya.

Baca Juga:  Pemuda Plered Pelaku Penganiayaan Diamankan Polisi

“Jumlah dananya tidak tentu, seadanya saja. Giat ke-dua di Loji terkumpul lebih dari Rp. 500 ribu. Kita bagikan dalam bentuk barang, dan uang bagi yang sangat membutuhkan,” ungkapnya.

Aktivis GPS lainya, Dita mengatakan, dengan cara berbagi pihaknya bisa mengetahui sekaligus memahami bagaimana merasakan secara langsung kebahagian orang ketika dibantu oleh sesamanya. “Tinggal kesadaran kita, maukah kita berbagi dengan mereka? ” ungkapnya. (Rik)

Jabarnews | Berita Jawa Barat