JABARNEWS | BANDUNG – Suara milenial dinilai cukup berpengaruh dalam Pemilu 2019. Dimana terdapat sekitar 9 juta suara milenial, yang di antaranya merupakan kaum perempuan.
“Kepedulian 9 juta generasi milenial, sangat dibutuhkan dalam pesta demokrasi ini. Sebab, suara milenial mempunyai arti sangat penting di pemerintahan negara manapun, termasuk partisipasi perempuan,” ungkapnya pada diskusi ‘Partisipasi Perempuan Milenial dalam mengawal Pemilu 2019’ di Banyu Leisure, Jalan Badaksinga, Kota Bandung, Sabtu (9/2/2019).
Meski demikian, Politisi Muda PDIP sekaligus pesinetron ini menilai keterlibatan perempuan dalam politik di Indonesia masih rendah. Terlebih, dengan beragam faktor mulai dari budaya, infrastruktur dan lain sebagainya. Makanya, partisipasi kaum perempuan perlu didorong terutama dari generasi milenial.
Menurutnya, peran perempuan di politik masih minim, sebab tidak adanya minat pada hal tersebut. Sehingga akhirnya dunia politik lebih banyak diisi kaum laki-laki.
“Padahal laki-laki belum tentu memahami apa yang dibutuhkan kaum perempuan. Maka, perempuan harus bangkit dan ikut sadar untuk berpolitik,” lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama Akademisi Unpad, Antik Bintari mengatakan, suara milenial dalam Pemilu 2019 masih menjadi swing voter, sehingga belum menentukan pilihan akan ke mana. Makanya, suara yang mencapai angka jutaan tersebut, harus diberi kesadaran untuk aktif dalam politik dan pemilu.
Terdapat faktor menyebabkan perempuan masih dipandang sebelah mata dalam dunia politik. Termasuk, soal logistik, yang masih merasa perempuan masih belum memiliki modal atau kekuatan untuk maju dalam pencalonan di pemilu.
“Ini harus menjadi perhatian bersama, walau memang saat ini sudah mulai ada peningkatan partisipasi perempuan. Sudah saatnya perbedaan gender bukan jadi hal yang utama,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Perempuan Milenial Sahabat Rakyat Indonesia Kota Bandung, Sari Lestia berharap kaum perempuan dapat sadar akan berpolitik, terlebih dengan kondisi pemerintahan saat ini. Mengingat dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, terdapat sejumlah nama perempuan yang aktif dalam jajaran kabinet menterinya.
“Perempuan milenial saat ini harus menjadi regenerasi dari srikandi yang ada pada pemerintahan Jokowi. Seperti Menteri Susi Pudjiastuti, Khofifah Indar Parawansa dan masih banyak lagi,” tambahnya. (Mil)
Jabarnews | Berita Jawa Barat