“Dari fakta-fakta yang telah diperoleh penyidik, IMS memang mengkonsumsi alkohol sebelum atau pada saat terjadinya peristiwa itu. Ini didasarkan hasil penyidikan,” ujar Aswin kepada awak media, Jumat (28/7).
Pada waktu 01.42 WIB, Bripda IMS mengeluarkan senjata api milik Bripka IG yang sebelumnya tidak ada di lokasi kejadian. Senjata milik Bripka IG tersebut ternyata berasal dari dalam sebuah tas.
Aswin menyebut, tindakan IMS mengeluarkan senjata itu bertujuan untuk menunjukkannya kepada Bripda IDF. Namun, tidak disengaja senjata tersebut malah meletus dan mengenai bagian leher Bripda IDF. Saat kejadian, Bripka IG selaku pemilik senjata tidak berada di lokasi.
Saat itu, Bripda IDF yang terluka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun, sayangnya nyawanya tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia setelah tiba di rumah sakit.
“Korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Kramat Jati oleh saksi dan penghuni flat Cikeas yang lain,” ujar Aswin dikutip dari Detik.com.