JABARNEWS | KAB. BOGOR – Bukan hal aneh lagi jika kita melihat daerah Puncak Bogor sangat kental dengan budaya Arab. Hal tersebut juga diungkapkan Peneliti dan pengamat Tata Ruang IPB.
Peneliti dan pengamat Tata Ruang Institut Pertanian Bogor (IPB), Ernan Rustia, mengatakan, masyarakat Puncak memang tengah mengalami krisis identitas.
Masuknya wisatawan asing, terutama Timur Tengah memang dengan sangat mudah ditemukan disana.
“Masyarakat di kawasan Puncak menyadari situasi yang mereka hadapi, krisis identitas, bekerja sebagai penjaga vila yang identik dengan prostitusi dan persoalan sosial, belum lagi budaya Arab yang mulai masuk,” ungkapnya, dikutip Pojok Bogor, Jumat (27/7/2018).
Dan salah satu budaya yang sekarang marak sekali ditemukan yakni kawin kontrak.
Negara Timur Tengah khususnya Arab Saudi mengenal Indonesia kini sebagai aksi kawin kontrak.
Pasalnya setiap kali wisatawan Arab bekunjung ke Indonesia dan menyambangi Puncak Bogor pasti akan melakukan kawin kontrak dengan penduduk sekitar.
Maraknya fenomena tersebut juga sudah diketahui dan seolah menjadi hal yang wajar bagi masyarakat.
Peneliti senior Core Indonesia, Muhammad Faisal juga akhirnya angkat bicara terkait dengan hal ini.
“Bukan rumor lagi jika Puncak Bogor merupakan pusatnya kawin kontrak para orang Arab”.
“Saya punya teman dari Arab memang bilang seperti itu. Indonesia dapat promosi tapi ya promosi yang buruk,” ungkapnya.
Seperti yang kalian semua ketahui jika berkunjung ke Puncak sendiri kalian seperti bukan ada di Bogor melainkan ada di Arab Saudi.
Hal tersebut lantaran banyak sekali orang Arab dibandingkan dengan warga setempat yang terlihat. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat