Karena umumnya berbuka puasa tidak hanya makanan saja tanpa minuman, maka sebagian orang lantas mengamalkannya secara bersamaan.
Ada yang membaca doa “Allahumma laka sumtu …”, lalu dilanjutkan dengan “dzahabadh dhamaa’u…”.
Dengan begitu, dari sisi pelafalan menjadi seperti berikut ketika digabungkan doanya:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
“Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ”
Artinya, “Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.”
Dari doa-doa tersebut dapat dipilih menurut yang diyakini paling kuat status derajat haditsnya.***