“Harapannya supaya bisnisnya berkembang dan kita bisa punya customer yang loyal. Karena demain dan keperluan orang-orang banyak. Ada yang selesai kerja pengennya dipijit, rileks,” harapnya.
Sementara itu, CEO de Wave Indra Krisna menyampaikan bahwa de Wave dari tahun 2012 sampai sekarang hampir berusia 11 tahun sudah membuka 31 cabang.
Bisnis ini, lanjut dia, bisa membuka lapangan pekerjaan cukup banyak, karena ini merupakan industri yang padat karya.
“Kita bisa menolong orang banyak yang butuh pekerjaan. Memang bisnis wellness kemudian bisnis kesehatan itu trennya semakin lama semakin bagus karena Indonesia ini sudah masuk di negara dengan penghasilan middle income bahkan mengarah ke tinggi, akhirnya kami mikir, memang harus kita kembangin,” ucap Indra.
Dia menjelaskan, dalam pengembangannya, de Wave menjajaki sistem peluang usaha. Sehingga saat launching de Wave pada tahun 2018, pihaknya menargetkan 20 cabang sampai akhir 2020.