JABARNEWS| BANDUNG – Debat publik calon bupati dan wakil bupati Bandung pada Rabu malam (20/11/2024) menghadirkan berbagai gagasan menarik. Pasangan Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan menawarkan solusi berbasis teknologi. Mereka fokus pada optimalisasi data berbasis KTP untuk menyelesaikan permasalahan sosial. Di sisi lain, Dadang Supriatna menegaskan keberlanjutan program pembangunan sebagai prioritas utama.
Pendataan Real-Time untuk Bantuan Tepat Sasaran
Sahrul Gunawan menjelaskan bahwa teknologi KTP dapat menjadi alat utama dalam pendataan masyarakat. Menurutnya, pendataan yang akurat akan mengurangi kesalahan distribusi bantuan. Ia juga memastikan transparansi dalam program sosial.
“Pendataan real-time penting untuk memastikan tidak ada manipulasi data. Kami ingin semua warga mendapat haknya tanpa diskriminasi,” ujar Sahrul. Ia menambahkan, KTP sudah memuat informasi lengkap, sehingga tidak perlu kartu tambahan.
Gun Gun Gunawan, sebagai cawabup, mendukung ide tersebut. Ia yakin solusi ini akan mempermudah masyarakat mengakses layanan publik. “KTP ini sudah menjadi identitas negara. Dengan satu kartu, warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan pemerintah,” jelasnya.
Keberlanjutan Program Jadi Fokus Dadang Supriatna
Sementara itu, Dadang Supriatna membawa pendekatan berbeda. Ia menekankan pentingnya melanjutkan program yang telah berjalan. Menurutnya, sinergi dengan pemerintah pusat sudah membuahkan hasil nyata di Kabupaten Bandung.
“Visi dan misi kami sudah berjalan 40 persen. Kami tinggal melanjutkan dan meningkatkan program yang ada,” tegas Dadang. Ia juga menekankan bahwa keberlanjutan program menjadi kunci untuk membawa Kabupaten Bandung lebih maju.
Ali Syakieb, cawabup pendamping Dadang, memilih tidak memberikan pernyataan tambahan. Ia hanya menyampaikan kesepakatan dengan pandangan Dadang.
Masyarakat Menilai Debat Paslon
Pendapat masyarakat terhadap debat ini beragam. Toni Winardi, warga Pameungpeuk, menyayangkan kurangnya spontanitas dalam jawaban beberapa paslon. “Jawaban terasa seperti sudah disiapkan. Masyarakat bisa menilai mana yang benar-benar berdasarkan pengalaman,” katanya.
Namun, Zaenudin, warga lainnya, mengapresiasi penyampaian gagasan kedua paslon. Ia menilai Sahrul dan Dadang sama-sama lugas karena memiliki pengalaman di pemerintahan. “Wajar jika mereka percaya diri. Keduanya petahana yang mengerti permasalahan daerah,” ujarnya.
Harapan untuk Pemimpin Masa Depan
Debat publik ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk mengenal visi misi paslon lebih dalam. Meski ada kritik, warga berharap pemimpin terpilih dapat membawa perubahan positif. Pendekatan berbasis teknologi dan keberlanjutan program diharapkan menjadi solusi nyata untuk masalah di Kabupaten Bandung.
Dengan ide-ide yang ditawarkan, masyarakat kini semakin memiliki gambaran jelas. Pilihan ada di tangan mereka saat mencoblos nanti. Siapapun yang terpilih, tanggung jawab besar menanti untuk membawa Kabupaten Bandung lebih maju.(red)