JABARNEWS | BANDUNG – Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Daerah Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku sudah menyusun format kampanye untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf. Dia berencana memboyong presiden pejawat itu ke rumah janda tua yang ada di Jawa Barat.
Rencana ini disampaikan Ketua DPD Golkar Jabar tersebut usai menggelar pertemuan dengan tim inti Jokowi-Ma’ruf. Tepatnya, di Kantor DPD Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Jumat (21/9/2018).
“Kalau saya chemistry dengan Pak Jokowi apa?. Ya, keliling kampung, dari rumah ke rumah dari janda ke janda. Kami temui mereka yang berusia lanjut, nanti yang muda ada bagian yang urus. Mulai besok kita mulai secara personal. Urusan rapat mah kan bisa belakangan,” katanya.
Kunjungan ke rumah emak-emak tersebut tidak akan sekedar menjadi kunjungan. Tetapi, banyak konten kampanye yang akan disampaikan secara persuasif. Di antaranya, prestasi Presiden Joko Widodo selama memimpin dari Tahun 2014-2019.
“Prestasi dan keberhasilan Pak Jokowi di periode ini harus dikapitalisasi dan tersampaikan ke dalam benak publik. Calon pemilih dipersuasi, pilihan itu kan urusan hati, jadi ngobrolnya nanti pakai hati,” ujarnya sambil menebar senyum khas.
Selain itu, tim dan relawan harus legowo mengakui kekurangan yang ada dalam diri dan kinerja sosok Joko Widodo. Kekurangan ini menurut dia bukanlah kelemahan. Justru, aspek tersebut dapat diisi dengan konten baru dalam berkampanye.
“Untuk kekurangan-kekurangan, kita harus terbuka, akui itu dan perbaiki ke depan. Tidak mungkin ada manusia yang sempurna dalam bekerja,” ucap suami Bupati Purwakarta tersebut.
Hentikan Kampanye Hitam
Selama perjalanan kampanye nanti, Dedi menegaskan larangan untuk melancarkan kampanye hitam. Jenis kampanye ini pernah mendera Mantan Bupati Purwakarta tersebut di Pilgub 2018 lalu. Dedi menginginkan kampanye diisi dengan konten positif bukan konten negatif apalagi hoax.
“Kalau ada siapapun di tim kami yang terlibat kampanye kotor, kami tidak segan untuk memberhentikan dan memecatnya dari tim. Aturan ini juga berlaku bagi para relawan. Kami tidak ingin pemilu diisi oleh konflik. Karena itu, tidak boleh menyerang Pak Prabowo dan Pak Sandi Uno,” ucapnya.
Dedi berkeyakinan, konten positif lebih mampu mempersuasi calon pemilih dibandingkan upaya membawa mereka ke dalam konflik. Tatanan sosial kemasyarakatan, kata dia, lebih penting untuk dijaga.
“Kampanye harus terus membangkitkan ghirah kebangsaan, bukan malah memecah belah. Makanya kita akan fokus menyebarkan energi positif saja. Seluruh jajaran tim dan relawan harus berada pada frame ini,” katanya. (Jar)
Jabarnews | Berita Jawa Barat