Demiz Janji Dorong Industri Hilir UMKM

JABARNEWS | CIAMIS – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar (Demiz) akan terus mengembangkan komoditas unggulan para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) di Jawa Barat.

“Jabar ini kaya akan produk UMKM, bahkan banyak juga yang berpotensi ekspor. Tentunya itu harus dikembangkan,” jelas Demiz pada acara Temu Pelaku UMKM, di Pusat Oleh-Oleh Ciamis, Rabu (28/3/2018).

Menurutnya, pengembangan produk UMKM sangat penting, sehingga hal tersebut bisa mendorong kesejahteraan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja baru. Seperti halnya pada produk makanan olahan selai pisang di Ciamis.

Baca Juga:  Sukses Lepas Rindu Sheilagank di Bandung, Bank Bjb Mudahkan Nasabah dapat Tiket Sheila On 7

“Selai pisang ini banyak peminatnya, makanya tenaga kerjanya pun banyak. Ini adalah salah satu kuliner makanan olahan yang berada di hilirnya,” katanya.

Pengembangan industri hilir makanan olahan sangatlah penting. Jawa Barat ini memiliki bahan baku yang melimpah. Masyarakat bisa memanfaatkan bahan baku yang ada disekitarnya dengan baik.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Harian Taurus, Menulis, Melukis, dan Fotografi Adalah Pilihan yang Baik untuk Hari Ini

“Saat ini banyak bahan baku yang bisa dimanfaatkan untuk industri hilir tapi belum dimanfaatkan secara optimal,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat, khususnya para pelaku UMKM untuk lebih kreatif dalam menciptakan produk makanan olahan. Sehingga mereka bisa membuat industri hilirnya.

“Tentunya bagus kalau industri hilirnya dikembangkan, karena akan banyak tenaga kerja yang terserap,” katanya.

Disinggung dengan potensi ekspor dari makanan olahan, Demiz mengatakan, potensi makanan olahan Jawa Barat sangat besar, bahkan banyak produk yang telah diekspor.

Baca Juga:  Tiga Ciri Pasangan yang Sudah Menganggap Kamu Tidak Penting

Namun demikian masih banyak kendala yang terjadi pada para pelaku UMKM, baik dari sisi kemasan maupun pemasarannya.

“Tentunya kemasannya harus lebih baik, apalagi untuk ekspor itu harus hygienis. Makanya pelatihan-pelatihan untuk pelaku UMKM harus lebih dioptimalkan,” katanya. (Wan)

Jabarnews | Berita Jawa Barat