Diduga Berbau SARA, Satu SD Di Purwakarta Ditutup

JABARNEWS  | PURWAKARTA – Tak mengantongi izin operasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, SD Bimasena di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang didirikan oleh Yayasan Giscare, terpaksa ditutup.

Selain itu tak berijin, penutupan pun dilakukan karena ada desakan dari masyarakat sekitar. Masyarakat menyebut disekolah tersebut bermuatan SARA.

SD Bimasena yang berada di lingkungan pabrik atau perusahaan PT Gistek berada di desa Cijaya, Kabupaten Purwakarta.

Baca Juga:  UMK Bandung Rp 3,3 Juta, Naik 8%

“Untuk menghindari gesekan yang terjadi, kami menutup sementara dan kami ambil alih. Kabarnya, masyarakat di sana tidak senang dengan kehadiran sekolah tersebut karena berbau SARA, ada upaya kristenisasi disana,” kata Kepala Dinas Kabupaten Purwakarta, Purwanto, saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (3/5/2018).

Menurut Purwanto penutupan SD yang baru berjalan dua tahun itu, belum memiliki izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Baca Juga:  Inilah Sejarah Basket, Hingga Awal Kompetisi Diselenggarakan

“Kami menutup operasional SD tersebut karena belum ada izinnya. Tapi untuk siswanya tetap bersekolah seperti biasa. Jadi sekolahnya kami (pemerintah) yang ambil alih. Kami tetap menjaga hak para siswa untuk tetap belajar,” ungkap Purwanto.

Penutupan ini lanjut Purwanto, guna mencegah terjadinya gesekan yang semakin meluas dengan masyarakat. Sebab, masyarakat sekitar tidak menginginkan keberadaan SD tersebut ada di wilayah kampung mereka.

Baca Juga:  Begini Kesaksian Korban Terjebak Eceng Gondok Selama 6 Jam di Waduk Jatiluhur

Purwanto mengatakan, SD tersebut memiliki 21 murid. Bangunan sekolah merupakan bekas mess pekerja di perusahaan Gistex.

Sementara saat pihak sekolah, Yayasan Giscare selaku pendiri yang menaungi sekolah tersebut, belum mau berkomentar apa pun. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat