JABARNEWS | BANDUNG – Pemudik yang nekat kemungkinan mengincar sejumlah jalur alternatif di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk menghindari penyekatan petugas. Wilayah KBB sendiri memiliki banyak jalur alternatif keluar masuk ke kabupaten tetangga.
Jalur alternatif tersebut ada kemungkinan dimanfaatkan oleh para pemudik yang tetap nekat untuk pulang kampung, menyusul larangan mudik pada pada 6-17 Mei 2021.
“Banyak jalan alternatif di KBB yang bisa saja dipakai oleh para pemudik untuk menghindari razia petugas. Makanya kita akan awasi jalan-jalan alternatif tersebut,” kata Kepala Dinas Perhubungan, KBB, Lukmanul Hakim, Selasa (27/4/2021).
Lukman mengakui, wilayah KBB merupakan jalur perlintasan pemudik dari daerah Jabodetabek. Sehingga itu harus jadi perhatian agar tidak ada pemudik yang lolos. Sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 akibat mobilitas orang antardaerah.
Berdasarkan hasil kajiannya, jalur alternatif di KBB dibagi menjadi tiga wilayah. Yaitu jalur barat, jalur tengah, dan jalur utara. Untuk Jalur Barat seperti mencakup jalan dari Jakarta-Cianjur-Padalarang-Panaris-Pemda KBB-Cisarua-Parongpong-Lembang.
Untuk jalur tengah melewati Cimahi – Jalan Kolonel Masturi-Cisarua-Parongpong-Lembang. Sementara Jalur Utara yakni, Jalan Sersan Bajuri-Parongpong-Jalan Punclut Via Ciumbuleuit. Atau Jalan Punclut-Dago Giri-Langensari-Lembang-Subang.
“Kami akan bekerjasama dengan Polres Cimahi aparat kewilayahan baik kecamatan, desa, RW, RT dan Babinsa juga Babinkamtibmas untuk penyekatan dan sosialisasi soal larangan mudik,” tuturnya.
Sedangkan untuk mengawasi para pemudik di jalur utama, Dishub KBB juga melakukan penyekatan di lokasi-lokasi perbatasan dan pintu tol yang diprediksi menjadi gerbang lintas para pemudik.
“Posko penyekatan ada dua. Satu berada di Grafika Cikole untuk menyekat pergerakan dari Subang dan satu lagi di pintu keluar Tol Padalarang,” sebutnya. (Red)