DPRD Jabar Sidak Harga Kebutuhan Bahan Pokok Jelang Ramadhan

JABARNEWS | SUMEDANG – Pimpinan Komisi II DPRD Jawa Barat melakukan sidak harga berbagai kebutuhan bahan pokok jelang Bulan Suci Ramadhan 1449 H.

Sidak kali ini dipimpin Hj. Ijah Hartini selaku Pimpinan Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat dengan mendatangi Pasar Tanjungsari di Kabupaten Sumedang, Kamis (2/5/2019).

“Ketersediaan bahan pokok harus seimbang dengan permintaan masyarakat sehingga diharapkan harga berbagai bahan pokok di Jawa Barat relatif stabil,” kata Ijah.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Asmara 19 Juni 2022, Pemilik Rasi Bintang Aries dan Taurus

Dari pantauan kali ini tidak ada kenaikan harga yang signifikan. Ijah menyebut, persedian pangan diprediksi dapat tercukupi hal itu ditunjang dengan kondisi beberapa daerah tengah panen seperti halnya pada komoditas beras.

“Alhamdulillah setelah kita lihat langsung tidak ada kenaikan harga yang begitu signifikan, stock pangan juga mencukupi, kebetulan beras juga kan sedang panen raya, begitu juga telor, ayam, daging sapi, juga pasokannya lancar dan ketersediaannya mencukupi”, jelas Ijah.

Baca Juga:  Akibat Pergeseran Tanah, Rumah Warga Terbelah di Gunung Tanjung

Ijah menjelaskan, beberapa komoditi bahkan mengalami penurunan seperti beras kualitas 1-4 dari sebelumnya berkisar Rp.10.000- Rp.12.000 menjadi Rp.9000-Rp.11000. Adapun kenaikan harga terpantau pada komoditi telur ayam broiler dari Rp.23.000/kg menjadi Rp.24.000/Kg serta Cabe Merah Tanjung dari Rp.35.000/Kg. menjadi Rp.40.000/Kg.

Ijah berharap selama Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti harga kebutuhan pokok tetap stabil sehingga kemampuan dan daya beli masyarakat seimbang. Pihaknya mendorong dinas terkait untuk terus memantau harga serta ketersediaan bahan pokok di pasaran sehingga bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.

Baca Juga:  Ayah Tercinta Meninggal Dunia, Angelina Sondakh; Rest In Peace Dad...I Love You

“Ketersediaan bahan pokok harus terus dipantau agar persediaan dengan permintaan masyarakat seimbang, jangan sampai terjadi kelangkaan yang dapat mengganggu stabilitas harga di pasaran,” tegas Ijah. (Red)

Jabar News | Berita Jawa Barat