DPRD Jabar Tegaskan Keterbatasan Dana Bukan Alasan Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu

Pimpinan Dan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Kunjungi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta terkait dengan Studi Banding Beberapa Program Kerja Khususnya Perumahan Pemukiman. (Foto: Humas DPRD Jabar).

JABARNEWS | YOGYAKARTA – Pimpinan Dan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Kunjungi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta terkait dengan Studi Banding Beberapa Program Kerja Khususnya Perumahan Pemukiman.

Ketua Komisi IV DPRD Jabar Tetep Abdul Latif mengatakan, Komisi IV memilih studi banding ke Yogyakarta karena memang ada hal-hal istimewa disini yang semoga bisa diterapkan di Jawa Barat seperti halnya masalah pemukiman untuk masyarakat tidak mampu.

Baca Juga:  Soal Krisis Petani Muda, Begini Kata DPRD Jabar

“Alhamdulillah kita komisi IV mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta karena sesuai dengan namanya ada hal- hal istimewa yang semoga bisa kita terapkan di jawa barat misalnya saja soal perumahan permukiman untuk masyarakat tidak mampu,” kata Tetep Abdul Latif usai mengunjungi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (21/12/2021).

Baca Juga:  DPRD Jabar Apresiasi Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2023

Tetep menambahkan, ditengah keterbatasan dana, Yogyakarta masih bisa membangun perumahan yang utuh dengan biaya 30 juta lebih bahkan untuk tahun depan akan naik sampai Rp50 Juta lebih untuk masyarakat tidak mampu seperti program Rutilahu di Jawa Barat.

Baca Juga:  Soal Pembuatan Media Online untuk Kepentingan Pribadi, DPRD Jabar: Jangan Sampai Pilar demokrasi Tercoreng

“Disini di tengah keterbatasan dana ternyata jogja masih bisa membangun perumahan yang utuh yang kisaran dananya sekitar 30 jutaan bahkan tahun depan akan naik hingga 40-50 jutaan tuntas sementara kita jawa barat kan tahun depan baru mau naik 20 jutaan nah yogya sekarang sudah punya rumah rumah percontohan untuk masyarakat kurang mampu,” tambah Tetep.