Fabby juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi berbagai pemangku kepentingan di tingkat regional, nasional, dan internasional untuk meminimalkan dampak ekonomi dan sosial dari transisi energi dan memfasilitasi pertukaran pengetahuan di antara daerah-daerah penghasil batu bara yang sedang beralih ke energi bersih.
Untuk memperkuat pengetahuan transisi energi di daerah penghasil batu bara, CCERR, PACS, dan IESR telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mempromosikan pengembangan energi rendah karbon dan kolaborasi dalam transisi energi, netralitas karbon, dan revolusi energi (01/08/2024).
Wira A. Swadana, Manajer Program Ekonomi Hijau, IESR, menekankan bahwa kemitraan ini menawarkan platform yang berharga bagi Tiongkok dan Indonesia untuk berbagi keahlian dan praktik terbaik dalam mencapai masa depan energi yang berkelanjutan dan mengembangkan industri yang berkelanjutan.
Kunjungan Lapangan Transisi Energi China-Indonesia mencakup kunjungan ke lima lokasi utama.
Pertama, Shanxi Meijin Energy, produsen kokas komoditas independen terkemuka dengan rantai industri yang komprehensif yang mencakup batu bara, kokas, gas, bahan kimia, dan hidrogen.