JABARNEWS | GARUT – Paguron Pencak Silat Maung Pusaka Satuhu Sauyunan yang bermoto ‘Nyunda Nyakola Nyantri’ berdiri akhir Desember 2017, dengan tujuan membina mental dan mentalitas generasi muda berakhlakul karimah melalui seni pencak silat.
Terbukti, sebelum dan sesudah latihan seni ibing pencak silat, Salam 3 S merupakan ciri khas dari Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI), yaitu Solat Silat Silaturahmi, selalu diterapkannya.
Bahkan dipaguron Pencak Silat Maung Pusaka Satuhu Sauyunan tersebut, sebelum latihan para pesilat laki-laki maupun perempuan dianjurkan untuk berwudu dulu. Dan pesilat perempuan dianjurkan mengenakan jilbab.
Sekretaris Paguron Maung Pusaka Satuhu Sauyunan, Latif, S.Pd.I, mengatakan, ketika dirintis dan mulai awal latihan di Madrasah Al-Ilkhsan hanya ada 14 orang. Namun kini yang terdaftar dari lingkungan Kampung Munjul sudah 135 orang remaja dari tingkat usia pendidikan dasar (Dikdas) dan pendidikan menengah (Dikmen).
Paguron ini, ungkapnya berada di Kampung Munjul, Desa Sukawening, Kabupaten Garut Jawa Barat.
“Sebenarnya di Kampung Munjul, seni pencak silat itu sudah berdiri sejak tahun 1968 – 1980-an dengan nama Paguron Pencak Silat Sinar Pusaka Sakti yang menginduk kepada Paguron Gajah Putih,” ujarnya. (Tgr)
Jabarnews | Berita Jawa Barat