Sebab, dengan berjalan kaki, orang ini bisa bertegur sapa mengucapkan salam dan juga bisa bersalam-salaman sesama kaum muslimin. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, “Rasulullah saw berangkat untuk melaksanakan shalat Id dengan berjalan kaki, begitu pun ketika pulang tempat shalat Id.”
Berangkat lebih awal juga dianjurkan guna mendapatkan barisan depan. Sembari menanti shalat berjamaah dimulai, dianjurkan untuk bertakbir. Hal ini sebagaimana dijelaskan Imam Nawawi dalam kitabnya Raudlatut Thalibin.
Makan usai Shalat Idul Adha
Setelah melaksanakan shalat Idul Adha, disarankan untuk makan. Pada masa Nabi Muhammad saw., makanan yang disantap setelah shalat tersebut biasanya berupa kurma dengan jumlah yang ganjil, seperti satu, tiga, atau lima biji. Meskipun di Indonesia nasi merupakan makanan pokok, namun memiliki kurma sebagai hidangan lebih utama. Jika tidak tersedia kurma, dapat menggantinya dengan nasi atau makanan pokok yang umum di daerah tersebut. Hal ini sesuai dengan riwayat dari Sahabat Anas ra. dan Sahabat Buraidah RA. (red)