Gedung GGM Bandung Bakal Dilengkapi Penginapan

JABARNEWS | BANDUNG – Pembangunan Gelanggang Generasi Muda (GGM) Kota Bandung sempat tertunda 3 tahun. Hari ini, Selasa (4/9/2018), Pemkot Bandung mulai melaksanakan pembangunan gedung peruntukkan generasi muda itu.

Hal itu diakui Walikota Bandung Ridwan Kamil. Namun menurut orang nomor satu di Kota Bandung itu, setelah melalui proses perjalanan panjang, kini GGM bisa dibangun.

’’Tapi tidak ada kata terlambat. Desember akan selesai GGM empat lantai. Dulu masih ada kendala karena tinggi hampir delapan lantai.  Secara konstruksi dan biaya juga repot, akhirnya kita sepakat dengan dewan cukup empat lantai,’’ paparnya.

Baca Juga:  Ramalan Zodiak Scorpio, Hari ke Depan Akan Memungkinkan Anda untuk Membuat Langkah Menuju Tujuan

Di gedung tersebut akan difasilitasi banyak hal. Namun sesuai tujuannya yakni membalikan semua fungsi GGM yaitu tempat untuk berlatih dan kepemimpinan pemuda.

Yang paling istimewa, tutur Emil, ada penginapan. Sehingga saat mereka belajar kepemimpinan kepemudaan se-Indonesia tidak usah menginap di hotel.

’’Cukup menginapnya di GGM, ada 18 kamar kali dua atau tiga kasur, nanti diatur. Kemudian di dalamnya ada kegiatan-kegiatan yang akan dititipkan. Salah satunya untuk KNPI agar mengaktivasi sehingga sejarah dulu terjaga. Kemudian kegiatan masa depan juga terwadahi dengan kegiatan seperti di sini,’’ terangnya.

Baca Juga:  Bareskrim Sita Ratusan Satwa Dilindungi dari Penangkaran di Sukabumi

GGM ini merupakan gabungan bisa kesenian olahraga dan kepemimpinan. Sehingga berbeda dengan gedung creative hub. ’’Ya kalau gedung kreatif itu menghasilkan produk yang sifatnya ekonomi kreatif, kalau ini lebih kslama kepemimpinan dengan segala terjemahannya,” pungkasnya.

Tapi gedung creative hub bersinergi dengan GGM saling melengkapi. Malah idealnya ada di level kecamatan. Hanya saja itu mimpi yang masih panjang.

Baca Juga:  Sinergi TNI-Polri Lewat Perlombaan Menembak

’’Tapi kan sudah kita mulai dengan PIPPK Rp 10 juta per tahun per kelurahan. Itu cikal bakal mengurusi pemuda itu tidak bisa semuanya harus disentralisasi,’’ jelas Emil.

Di matanya, mimpi kegiatan kepemudaan di Kota Bandung sudah paling ideal. Terbukti adanya penghargaan kota layak pemuda 2016-2017, kemudian ada perda yang mengawal visi misi pemuda. ’’Dikawal anggaran dan strategi kan begitu, fasilitas infrastruktur, coba bandingkan,’’ tandasnya. (Vie)

Jabarnews | Berita Jawa Barat