Habis Kesabaran, Warga Jalancagak Subang Hadang Truk Muatan Pasir

JABARNEWS | SUBANG – Ratusan warga Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang menghentikan semua truk pengangkut pasir yang melintasi desa tersebut. “Kami sudah kehabisan kesabaran,” kata Ketua Dusun tiga Ciseuti, Dede saat ditemui di lokasi aksi pemblokiran, Sabtu (2/2/2019) sore.

Berdasarkan pantuauan Jabarnews.com di lapangan, warga menghadang semua truk pengangkut pasir yang datang dari arah Desa Bunihayu, yang menjadi tempat lokasi penambangan pasir yang diduga ilegal beroperasi.

Aksi dilakukan karena kondisi jalan hancur dan sama sekali tak ada perhatian dari para pengusaha pasir. Setiap hari, ada puluhan hingga ratusan truk pengangkut pasir yang melebihi tonase yang melewati jalan kabupaten yang melintasi Desa Jalancagak.

Baca Juga:  Libur Imlek, Pantai Bali Lestari Dipadati Pengunjung

“Sebelumnya, mereka berjanji membantu perbaikan jalan ini. Tapi, ternyata sampai hari ini janji tersebut gak terbukti,” tambah Dede.

Aksi penghadangan dan pemblokiran jalan akan terus berlanjut jika para pengusaha penambangan pasir tak mau menempati janjinya memperbaiki jalan secara permanen.

“Kalau tuntutan warga telah dipenuhi, silakan usaha jalan kembali,” kata Dede yang menyayangkan tidak hadirnya pengusaha pemilik usaha galian pasir.

Dia juga meninta para sopir angkutan pasir tersebut, untuk menghentikan aktivitasnya, sebelum ada kesepakatan antara warga dengan pihak perusahaan sesuai tuntutan masyarakat.

“Tuntutan kami ada dua. Pertama, jalan ini perbaiki. Kedua, perbaiki sarana pengairan sawah kami yang rusak,” tegasnya.

Baca Juga:  Daerah Perlu Terapkan Sapta Pesona

Sementara itu, menurut para pengendara angkutan pasir yang melintas di jalan itu mengaku telah memberi sumbangan untuk perbaikan jalan. Sumbangan itu dipungut dari para sopir truk.

“Nilainya Rp 10 ribu per rit atau sekali angkut pasir. Saya sendiri setiap harinya rata rata Rp 30 ribu, bahkan hingga Rp 40 ribu, tergantung banyak rit kendaraan,” kata Asep.

Mengetahui potensi kerawanan cukup tinggi, petugas dari Polsek Jalancagak langsung menuju jalur yang ditutup. Petugas mencoba mendinginkan situasi. Saat petugas datang, warga telah menutup jalan memakai bangku kayu.

Kepala Desa Jalancagak Indra Jainal Alim menyampaikan, sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pihak penambang dengan para sopir truk, namun setelah beberapa waktu menimbulkan polemik.

Baca Juga:  23 Gerabng Tol Cikampek Akan Dibuka Jelang Arus Balik Libur Tahun Baru 2023

“Sebelumnya sudah ada kesepakatan antara warga dengan pihak penambang dengan para sopir, setiap truk yang mengangkut pasir dikenakan dana kompensasi sebesar Rp 10 ribu per satu kali angkut. Namun, kenyataannya tidak sesuai dengan kesepakatan warga dengan pihak penambang sehingga menimbulkan polemik,” ujarnya.

Indra menambahkan, dalam menyikapi tuntutan masyarakat terkait kondisi jalan yang rusak langsung ditanggapi pihak perusahaan. “Sesuai tuntutan warga, akhirnya pihak perusahaan menyatakan kesiapannya yang untuk memperbaik jalan itu, seminggu terhitung dari hari ini,” katanya. (Mar)

Jabarnews | Berita Jawa Barat