JABAR NEWS | PURWAKARTA – Peringatan Hari Pendidikan Nasional menjadi berkah tersendiri bagi Agung Bagja Firmansyah, guru honorer pada Sekolah Satu Atap di Desa Cilangkap, Babakan Cikao, Purwakarta.
Agung yang tinggal di Kampung Karanglayung RT 08/02 Kelurahan Nagri Tengah Kecamatan Purwakarta Provinsi Jawa Barat ini tampak semeringah saat dirinya mengetahui bahwa rumahnya yang tidak layak huni akan mendapatkan jasa perbaikan gratis dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Agung menuturkan bahwa dirinya bergembira mendapatkan bantuan tersebut. Sebab, ia tidak memiliki biaya untuk merehab rumah berukuran 4×6 warisan orang tuanya itu.
Gajinya sebesar Rp 740 ribu, ditambah gaji istrinya yang berjumlah Rp 400 ribu dengan profesi sama, tidak mampu menutupi biaya rehab. Bahkan, ia akui, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya saja, ia dan istrinya selalu merasa kerepotan.
“Saya Alhamdulillah sekali, ini rumah sudah hampir roboh, warisan orang tua. Gaji kami berdua tidak cukup untuk merehabnya, untuk makan saja sering kerepotan,” ujar Agung, Selasa (02/05/2017),
Arsitektur khas Sunda, kelak akan menjadi ciri tersendiri bagi rumah Agung. Atap julang ngapak dan jendela dengan engsel pada bagian sampingnya menjadi pilihan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi untuk diterapkan di rumah Agung.
“Ini atapnya harus ditinggikan, jendelanya pun tidak boleh lagi begini, harus terbuka dari samping. Penting sekali untuk sirkulasi udara agar tidak pengap. Kondisi rumah Agung saat ini gak baik juga buat kesehatan,” kata Dedi sambil membereskan pakaian milik Agung untuk pindah sementara.
Pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini, diketahui terdapat 5 orang guru yang mendapatkan bantuan renovasi rumah, satu orang guru lainnya mendapatkan bantuan biaya penebusan ijazah di salah satu universitas tempat dulu berkuliah.
Kelima guru tersebut diantaranya Agung Bagja Firmansyah, Guru Sekolah Satu Atap di Desa Cilangkap Babakan Cikao, Jakun selaku Guru Honorer di SDN Pasir Jambu, Maniis dan Rita Komala selaku Guru Honorer di SDN 01 Cipaisan.
Sementara, Afif menjadi Guru berstatus PNS yang mendapatkan bantuan penebusan ijazah miliknya di universitas tempatnya menjalani masa perkuliahan.
Afif sendiri diketahui pernah mengikuti sebuah acara bertema Filantropi di salah satu TV Swasta. Dalam acara tersebut, ia mengaku sebagai Guru Honorer.
Dalam pertemuannya hari ini dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Afif sempat mengklarifikasi ihwal kehadirannya dalam acara tersebut dan meminta maaf kepada seluruh Korps Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkab Purwakarta.
Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta sebelum acara ini digelar telah melakukan survey terlebih dahulu atas layak atau tidaknya personalia guru tersebut mendapatkan bantuan. (Red)
Jabar News | Berita Jawa Barat