JABARNEWS | MAJALENGKA – Di bulan Ramadan ini, selain kolak, buah-buahan seperti alpukat cukup sering digunakan untuk membuat es campur yang enak dan manis. Bahkan, kalaupun hanya dicampur dengan gula merah yang telah dicairkan, daging tawar berwarna hijau kekuningan itu, akan terasa lebih nikmat jika dicampur dengan gula aren merah.
Namun, pada hari ke tiga puasa ini, alpukat susah untuk didapatkan. Kalaupun ada, harganya juga melambung tinggi, yakni kisaran Rp. 30 sampai 40 ribu per kilogram. Berbeda dengan beberapa pekan sebelumnya yang harganya masih di angka Rp. 20 ribu per kilogram.
Salah seorang ibu rumah tangga, Winarsih, mengatakan, ia cukup kaget ketika membeli setengah kilogram buah alpukat. Tadinya ia akan membeli satu kilogram, namun melihat harganya yang sudah mencapai Rp. 30 ribu per kilogram, ia hanya membeli setengahnya.
“Katanya lagi tidak musim, dan semakin susah dapatnya. Makanya harganya jadi naik. Padahal tadinya saya mau beli satu kilo. Karena saya dan anak-anak sangat suka es alpukat dicampur dengan gula merah.” ungkapnya, Sabtu (19/5/2018).
Sementara itu salah seorang pedagang buah-buahan di wilayah Jatiwangi, Ennur (39), membenarkan bahwa untuk buah alpukat saat ini harganya cukup mahal. Sama dengan buah-buahan lainnya yang jarang ditemui seperti buah mangga. Hal itu karena beberapa faktor yang di antaranya belum musimnya.
“Kalau lagi musimnya biasanya akan lebih murah, karena hampir di semua tempat dan wilayah juga menjual buah itu. Tapi kalau belum musim dan belum panen, ya harap maklum, harganya juga agak mahal, karena dapatnya juga susah. Pengirimnya juga tidak ada,” ungkapnya. (Rik)
Jabarnews | Berita Jawa Barat