JABARNEWS | BANDUNG – Gangguan jaringan kelistrikan yang berujung pada pemadaman sementara kerap kali terjadi diberbagai daerah. Dan ternyata ada dua faktor utama yang menyebabkan gangguan kelistrikan.
Diungkapkan oleh Senior Manajer Perencanaan PLN UIP JBT I. Mochamad Harmasto, dua penyebab utama gangguan kelistrikan yang selama ini sering ditemukan, yakni bagian pohon yang menyentuh jaringan listrik (kabel) dan juga senar layang-layang yang yang mengenai jaringan transmisi sehingga menyebabkan pemadaman aliran listrik.
“Faktor eksternal tadi adalah senar layang-layang yang paling banyak. Karenanya kita selalu melakukan himbauan kepada masyarakat, terutama sering lihat spanduk-spanduk agar tidak bermain layang-layang di bawah jaringan, kemudian penanaman pohon dan sebagainya, ini cara preventif” kata Harmasto kepada wartawan jabarnews.com, Jumat (21/12/2018).
Adapun secara kolektif dirinya mengaku memiliki tim yang bertugas untuk melakukan penebangan rabas-rabas pohon yang dinilai dapat mengganggu jaringan transmisi listrik.
“Jadi kita bukan nebang dari pangkal hanya rabas-rabas untuk dahan yang mau masuk ke jaringan kita,” jelasnya.
Harmasto mengatakan pihaknya rutin melakukan pengecekan dari satu daerah ke daerah lainnya untuk memantau pohon daerah mana yang harus ditebang.
“Misalkan hari ini daerah a, b, c tapi dua meter balik lagi karena pas dia balik pohon yang tadi tebang sudah tumbuh lagi, itu pekerjaan yang tidak pernah selesai di kami yang namanya rabas-rabas pohon,”paparnya.
Meskipun begitu dirinya mengaku masih kecolongan dimana menurutnya hal tersebut dikarenakan cakupan daerah cukup besar jika dibandingkan dengan petugas yang ada.
“Pasti ada satu dua lah, taunya pas kita pikir sudah jauh ini tiba-tiba ada hujan angin, nah angin itu kan yang tadinya jauh tapi karena angin jadi kena ke jaringan. Nah itu alasan kenapa pemadaman sering terjadi pada musim hujan,” ujarnya.
“Satu karena cuacanya angin, kedua karena air itu menjadi konduktor alat hantar listrik, kalau dahan itu kering nempel saja tidak apa-apa kalau cuman satu tapi ketika kena hujan atau berair maka itu menjadi gangguan,” lanjutnya.
Dirinya mengaku agresif untuk melakukan pencegahan, untuk proses penebangan pohonnya sendiri jika pohon tersebut milik pemerintah daerah, pihak PLN akan melakukan kerjasama terpusat. Dalam kerjasama tersebut terdapat jadwal dan pemetaan pohon mana yang akan ditebang.
“Kita bikin jadwal dan sebagainya dengan dinas pertamanan dan sebagainya, sudah terpetakan pohon mana dan waktunya sudah kita awasi,” pungkasnya. (Mil)
Jabarnews | Berita Jawa Barat
