JABARNEWS | JAKARTA – Prilaku menyimpang meminum air rebusan pembalut wanita bekas dan baru yang membuat nge-fly (mabuk) tangah nge-tren di kalangan remaja berperilaku menyimpang.
Para remaja ini meminum air rebusan pembalut itu sebagai pengganti narkoba jenis sabu, lem, dan pil koplo.
Peneliti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Rosita Eva Air, menilai, rebusan pembalut itu berbahaya bagi tubuh lantaran pembalut terbuat dari bahan yang tidak layak dikonsumsi.
“Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan YLKI tahun 2015, pembalut tersusun dari berbagai bahan dan senyawa kimia yang dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti iritasi hingga karsinogen. Pembalut mengandung klorin dan senyawa karsinogen yang bisa memicu kanker,” kata Rosida, dikutip CNNIndonesia.com, Jumat (9/11/2018).
Dia menyebutkan, penelitian YLKI terhadap tujuh produk pantyliner dan sembilan pembalut, semuanya mengandung klorin. Beberapa pembalut bahkan memiliki kandungan klorin yang tinggi yakni di atas 20,4 ppm.
“Senyawa kimia klorin itu bersifat korosif atau mengikis organ dan menyebabkan iritasi pada kulit, mata hingga saluran pernapasan. Belum lagi, ada kandungan lain dalam pembalut yang dapat bereaksi saat direbus,” kata Rosita.
Dituturkannya, komposisi pembalut juga terdiri dari non woven, pulp, super absorbent polymer (SAP), polyethylene backsheet, silicon coated paper, holt melt adhesive, tissue pulp, dan sebagainya.
Kandungan lain ini, lanjutnya, bisa menjadi senyawa karsinogen yang apabila terus terakumulasi bisa memicu kanker.
“Pada pembalut bekas, komponen itu juga mengandung mikroba yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada orang yang mengonsumsinya,” terangnya. (Des)
Jabarnews | Berita Jawa Barat