Bagi mereka yang menonton TV dua hingga tiga jam sehari, ada risiko 6% lebih rendah terkena kondisi tersebut dibandingkan dengan menonton lebih dari empat jam.
Studi tersebut menemukan bahwa menghabiskan waktu luang di depan komputer tampaknya tidak mempengaruhi risiko penyakit. menonton TV cenderung terjadi pada malam hari setelah makan malam, sering kali merupakan makanan berkalori tertinggi pada hari itu, yang mengarah ke tingkat lemak dan kolesterol yang lebih tinggi dalam darah.
Orang juga mungkin lebih banyak ngemil di depan TV daripada saat menggunakan komputer, sementara menonton TV cenderung lebih lama. Orang yang menggunakan komputer mungkin lebih mungkin untuk menghentikan aktivitas mereka, kata mereka.
Menurut British Heart Foundation, penyakit jantung koroner adalah salah satu penyebab utama kematian di Inggris, terdapat sekitar 64.000 kematian setiap tahun.
Perawat jantung seniornya, Chloe MacArthur, mengatakan sebagian besar yang menonton TV dilakukan sambil duduk.
“Kita tahu dari penelitian puluhan tahun bahwa menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung koroner,” pungkasnya. (red)
sumber: bisnis.com