Warga yang terganggu oleh kondisi ini telah melaporkan masalah ini kepada pemerintah, tetapi belum ada perkembangan signifikan. Desa setempat kemudian melaporkan situasi ini kepada Satgas Citarum Harum Sektor 17 dan Danpos Militer di Telukjambe Barat.
Setelah melaporkan masalah ini, Satgas Citarum Harum bersama Danpos Militer dan warga setempat turun ke sungai untuk mencari sumber limbah yang dibuang oleh perusahaan.
Namun, pencarian sumber limbah tersebut masih belum membuahkan hasil karena berbagai kendala. Suherman berharap pemerintah segera turun tangan untuk mengidentifikasi dan mengatasi sumber pencemaran ini.
Hingga saat ini, air Sungai Cibeet tetap tidak dapat digunakan untuk kebutuhan mandi, mencuci, dan MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Situasi semakin memburuk karena saat ini merupakan musim kemarau, dan air sungai menjadi sumber utama bagi warga sekitar.
Masyarakat setempat sangat mendambakan solusi segera dari pemerintah untuk menjaga kualitas air Sungai Cibeet dan melindungi kesejahteraan mereka dari ancaman pencemaran. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News