JABARNEWS | BANDUNG – KH. Abdul Ghofarrozin, M. Ed (Gus Rozin), aktifitas pekerjaan beliau selama ini berhubungan erat dengan dunia kependidikan, selain di pendidikan non formal melalui pondok pesantren juga di pendidikan formal. Pada pendidikan formal, saat ini beliau mengelola lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi dan menjabat sebagai Rektor Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) Kajen Pati Jawa Tengah.
Beliau adalah seorang santri yang dididik langsung oleh ayahnya KH. A. Sahal Mahfudz (Mantan Rois ‘Am PBNU) sehingga terbentuk karakter profesionalitasnya. Tidak hanya pada bidang keagamaan, pengalaman profesi beliau sebagai komisaris adalah wujud nyata bahwa karakter beliau dibentuk melalui sisi non-keagamaan pula.
Konsentrasi belajar beliau adalah pada konsentrasi pendidikan dan kepemimpinan baik di STF Driyarkara maupun di Monash University. Pengalaman pendidikannya yang berasal dari keluarga pesantren ditambah dengan pengalaman mengenyam pendidikan pada lembaga yang diakui kualitasnya membentuk citra diri beliau sebagai kiai muda yang energik, profesional dan bergaul luas, meskipun beliau masih berusia 40-an.
Lebih dari itu, beliau sangat faham terkait rintisan Ma’had Aly yang hari ini diakui sebagai bagian dari modernisasi pondok pesantren. Dimana Ma’had Aly di adalah perguruan tinggi keagamaan Islam yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam bidang penguasaan ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) berbasis kitab kuning yang diselenggarakan oleh pondok pesantren. Kitab kuning yang dimaksud adalah kitab keislaman berbahasa Arab yang menjadi rujukan tradisi keilmuan Islam di pesantren. Adapun tujuan Mahad Aly adalah menciptakan lulusan yang ahli dalam bidang ilmu agama Islam (mutafaqqih fiddin), dan mengembangkan ilmu agama Islam berbasis kitab kuning.
Sebagai penasihat Asosiasi Ma’had Aly Indonesia (AMALI), beliau bersama perintis lainnya dari dunia pesantren memiliki obsesi besar menjadikan Mahad Aly sebagai wujud pelembagaan sistemik tradisi intelektual pesantren tingkat tinggi yang keberadaannya melekat pada pendidikan pesantren. Artinya, secara institusi, posisi Mahad Aly adalah jenjang Pendidikan Tinggi Keagamaan pada jalur Pendidikan Diniyah Formal.
Sebagai tokoh muda NU yang energik dan memiliki concern pada dunia pendidikan wabilkhusus pendidikan dasar dan menengah, beliau memiliki jejaring yang sangat luas baik dalam negeri maupun luar negeri. Komitmen kuat beliau “perangi” faham-faham “makar” yang perlahan masuk pada dunia pendidikan yang berorientasi memisahkan pendidikan dengan ideologi kebangsaan kita, tidak berlebihan kiranya bila beliau menjadi kandidat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Jokowi – KH. Ma’ruf Amin yang akan datang.
Selain sebagai Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama atau Asosasi Pondok Pesantren Se-Indonesia, pengalaman beliau mendampingi Presiden Jokowi selama ini sebagai staf khusunya tentu menjadi nilai tambah bahwa Gus Rozin tahu apa yang pak Jokowi mau terkait masa depan dunia pendidikan kita yang tak jarang alami rongrongan ideology luar. (Red)
[Sumber: Koranmakassarnews]
Jabarnews | Berita Jawa Barat