Inilah Sejarah Kopi Jawa Barat Sejak Zaman VOC

JABARNEWS | BANDUNG – Saat ini, dunia perkopian memang sedang berkembang dengan pesat. Mereka yang mulanya hanya sekedar menikmati kopi instan dan kopi tubruk saja di rumah, kini telah beranjak ke kedai kopi dan menikmati berbagai macam kopi dari mesin espresso.

Ada satu hal yang perlu anda ketahui, ternyata ekspor pertama kopi Jawa Barat ke Eropa ditanam di Kab.Cianjur. Kopi yang ditanam di Cianjur mendominasi pasar kopi dunia, menggeser Kopi Mocha dari Yaman.

Sejarah kopi di Jawa Barat berawal pada tahun 1677, ketika zaman VOC (Asosiasi Perdagangan Belanda). Saat itu, VOC berhasil merebut wilayah Priangan Barat dan Priangan Tengah. Lalu pada tahun 1689, munculah benih kopi arabika pertama, Coffea Arabica yang dibawa dari India oleh Belanda dan ditanam di pinggiran kota Batavia, Pulau Jawa. Namun sayangnya benih kopi tersebut gagal karena banjir dan gempa bumi.

Baca Juga:  Kisah Pilu Eks TKW Asal Cianjur Tak Digaji Selama 5 Tahun

Pada tahun 1699, benih Coffea Arabica kedua berhasil tumbuh baik yang ditanam di sekitar Kampung Melayu, Bidaracina, Meester Cornelis, Palmerah, Sukabumi serta Sudimara di Priangan Barat. kemudian di tahun 1707, kesepakatan permintaan bantuan Koffie-stelsel antara VOC dengan para Bupati Priangan untuk melakukan penanaman kopi di wilayahnya.

Baca Juga:  Dea OnlyFans : Saya Akan Lebih Tegar Lagi

Ekspor kopi pertama Jawa Barat ke Eropa dimulai pada tahun 1711. 15 tahun kemudian, kopi perkebunan Priangan ditanam di Kabupaten Cianjur dan mendominasi pasar kopi dunia hingga menggeser Kopi Mocha dari Yaman. Tiga perempat kopi yang beredar di pasar dunia, berasal dari Priangan, yang memiliki nama “Java Coffee”. Akan hal tersebut, Gubernur Jendral VOC, Mattheus de Haan menetapkan harga 1 pikul kopi hanya sebesar 5 rijkdaaler (satu ringgit belanda yang setara dengan 2,5 gulden).

Baca Juga:  Langgar PPKM Level 4, Dua Perusahaan di Karawang Dilakukan Penutupan

Kemudian pada tahun 1729, intstruksi dari karesidenan Cirebon bagi tiap keluarga untuk menanam 10 pohon kopi tambahan setiap tahunnya. Dan pada 18 Januari 1807, Daendels ditunjuk menjadi Gubernur Jendral Hindia Belanda. Daendels akhirnya membagi Priangan menjadi dua wilayah, yaitu wilayah penghasil kopi. Penghasil kopi pun meliputi Kabupaten Cianjur, Sumedang, Bandung, dan Parakanmuncang. (Fin)

Sumber berita ini diambil dari @humascianjur

Jabarnews | Berita Jawa Barat